2018
DOI: 10.24198/jkp.v5i3.648
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Terapi Musik Lullaby terhadap Heart Rate, Respiration Rate, Saturasi Oksigen pada Bayi Prematur

Abstract: Bayi prematur yang terpasang alat bantu napas harus dalam kondisi tenang sehingga ada sinkronisasi antara napas bayi dengan alat bantu napas yang dimanifestasikan dengan perubahan heart rate, respiration rate dan saturasi oksigen. Salah satu cara membuat bayi tenang selama penggunaan alat bantu napas adalah pemberian terapi musik lullaby. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh terapi musik lullaby terhadap heart rate, respiration rate dan saturasi oksigen pada bayi prematur yang terpasang alat bantu napa… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
5

Citation Types

0
11
0
9

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(20 citation statements)
references
References 0 publications
0
11
0
9
Order By: Relevance
“…Neonatus berat badan lahir rendah (BBLR) di definisikan sebagai berat badan sewaktu dilahirkan kurang dari 2500 gram. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) 15 -20 % angka kelahiran adalah berat badan lahir rendah dan menjadi masalah kesehatan yang sama diseluruh dunia (2,20). Berdasarkan Survey Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 kematian neonatal memberikan kontribusi 59% angka kematian bayi yakni 19 per 1000 kelahiran (15).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 4 more Smart Citations
“…Neonatus berat badan lahir rendah (BBLR) di definisikan sebagai berat badan sewaktu dilahirkan kurang dari 2500 gram. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) 15 -20 % angka kelahiran adalah berat badan lahir rendah dan menjadi masalah kesehatan yang sama diseluruh dunia (2,20). Berdasarkan Survey Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 kematian neonatal memberikan kontribusi 59% angka kematian bayi yakni 19 per 1000 kelahiran (15).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian di Jepang oleh Chirian et al (2012) sekitar 68% disebabkan karena belum terbentuknya surfaktan yang berguna menurunkan tegangan paru sebagai efek pelumas. Manifestasi stress pada neonatus yang sering muncul berupa peningkatan frekuensi denyut nadi, peningkatan frekuensi nafas dan penurunan saturasi oksigen (2).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 3 more Smart Citations