2019
DOI: 10.38040/js.v11i02.38
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Senam Latih Otak (Brain Gym) terhadap Motivasi Belajar Siswi Kelas XI MA Ruhul Amin Yayasan SPMAA Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

Abstract: Background: Motivasi belajar peserta didik yang kurang akan sangat menganggu proses belajar. Berdasarkan survei awal didapatkan 6 dari 10 anak memiliki motivasi sedang, sedangkan 4 lainnya memiliki motivasi rendah.Objectives: penelitian ini bertujuan  mengetahui pengaruh senam latih otak (brain gym) terhadap motivasi belajar siswi kelas XI MA Ruhul Amin Yayasan SPMAA Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan.Design: Desain yang digunakan adalah pra-eksperimental design dengan menggunakan one group pretest posttest des… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(2 citation statements)
references
References 2 publications
0
1
0
Order By: Relevance
“…and can solve problems effectively because problems are generally solved with the left brain, but sometimes it is only found with the right brain, which is creative and intuitive. In addition, by writing a person can recognize the positive side of his personality that was previously hidden or blocked by mindset [20].…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…and can solve problems effectively because problems are generally solved with the left brain, but sometimes it is only found with the right brain, which is creative and intuitive. In addition, by writing a person can recognize the positive side of his personality that was previously hidden or blocked by mindset [20].…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Untuk mendukung hal tersebut, maka penciptaan lingkungan yang menyenangkan bukan hanya dapat dilakukan di kelas, melainkan dapat juga diciptakan pada lingkungan bermain di luar kelas atau sekolah, misalnya yaitu dengan mengadakan permainan atau senam matematika. Dengan senam matematika, maka suasana bermain dan belajar akan menjadi menarik dan menyenangkan (Anggakristi et al, 2021;Bili & Dewi, 2019;Saifudin, 2019). Ketika anak atau siswa merasa bahwa matematika itu menyenangkan, maka akan muncul suatu dorongan atau ketertarikan dari dalam dirinya untuk lebih termotivasi untuk belajar matematika sehingga cenderung berprilaku positif dalam menghadapi masalah matematika.…”
Section: Pendahuluanunclassified