2016
DOI: 10.26555/humanitas.v13i1.3837
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Persepsi Remaja Tentang Konflik Antar Orang Tua Dan Resiliensi Terhadap Depresi Dan Kecemasan

Abstract: The family plays a very important role in the development of children and adolescents, but not all families can provide an enabling environment for children to grow and develop optimally, such as family tinged conflicts between parents. This study was intended to findout the effects of adolescents perception about interparental conflict on anxiety and depression and the role of resilience to mediate those effects. Participants were 102 junior and senior highs school students aged 12-17 years old, who completed… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2020
2020
2021
2021

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 10 publications
(1 reference statement)
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Sedangkan menurut Hendriani (2018) resiliensi merupakan sebuah proses dinamis yang melibatkan peran berbagai faktor baik individual maupun sosial atau lingkungan, yang mencerminkan kekuatan atau ketangguhan seseorang untuk bangkit dari pengalaman emosional negatif saat menghadapi situasi sulit menekan atau mengandung hambatan yang signifikan. Karekteristik individu yang memiliki kemampuan resiliensi menurut Wagnild & Young dalam Sholichah (2016) mengidentifikasikan 5 faktor resiliensi yaitu :1) Self reciliance; 2) Spirituality atau meaningfulness ;3) Equanimity; 4) Perseverance; 5) Existential aloneness. Sehingga aspekaspek dalam individu yang resilien harus terpenuhi, aspek itu meliputi: regulasi emosi, pengendalian impuls, analisa penyebab masalah, empati, efikasi diri, dan pencapaian.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sedangkan menurut Hendriani (2018) resiliensi merupakan sebuah proses dinamis yang melibatkan peran berbagai faktor baik individual maupun sosial atau lingkungan, yang mencerminkan kekuatan atau ketangguhan seseorang untuk bangkit dari pengalaman emosional negatif saat menghadapi situasi sulit menekan atau mengandung hambatan yang signifikan. Karekteristik individu yang memiliki kemampuan resiliensi menurut Wagnild & Young dalam Sholichah (2016) mengidentifikasikan 5 faktor resiliensi yaitu :1) Self reciliance; 2) Spirituality atau meaningfulness ;3) Equanimity; 4) Perseverance; 5) Existential aloneness. Sehingga aspekaspek dalam individu yang resilien harus terpenuhi, aspek itu meliputi: regulasi emosi, pengendalian impuls, analisa penyebab masalah, empati, efikasi diri, dan pencapaian.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal lain yang sering muncul dalam hubungan orangtua dan remaja yaitu: potensi konflik yang akan timbul. Dikutip dari (Sholichah, 2016) mengatakan bahwa konflik yang timbul antara orangtua-remaja disebabkan remaja sedang berada pada masa penyesuaian dengan tuntutan lingkungannya yang baru dan lebih dari sekedar ingkungannya yang baru dan lebih dari sekedar lingkungan keluarga, sesungguhnya sedang membentuk citra diri yang memenuhi syarat untuk memasuki masa dewasa. Unsur-unsur yang mempengaruhi antar lain.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Esfandyary, Baharudin, and Nowzari (2009), stated that children and adolescents are greatly affected by the condition of the relationship between their parents. If in the family there is a conflict between the two parents, then the children are like being caught 'between the parents (Sholichah, 2016). Witnessing expressions of anger and conflict can have detrimental effects for children associated with increased distress, aggression and emotional triggers, long-term adjustment problems including behavioral, emotional, social and academic problems (Cummings and Davies, in Grych & Fincham, 2001).…”
Section: A Introductionmentioning
confidence: 99%