Pengaruh Perceived Risk Terhadap Customer Loyalty Melalui Switching Cost

Abstract

PENDAHULUANTujuan dari organisasi bisnis adalah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dalam upaya meningkatkan pangsa pasar dan loyalitas pelanggan. Namun dalam kenyataannya, pelanggan cenderung berada pada posisi yang kurang diuntungkan disebabkan karena sebagian organisasi bisnis belum dapat memahami kecenderungan yang ada sesuai dengan yang terdapat dalam benak pelanggan (Srivastava, 2015).Perceived risk dianggap sebagai faktor yang berpengaruh terhadap keinginan seseorang untuk menggunakan teknologi modern seperti online shopping. Biasanya masyarakat memandang transaksi online sebagai transaksi yang memiliki risiko tinggi. Maka pelanggan lebih memperhatikan masalah risiko yang dirasakan (perceived risk) sebagai faktor umum yang sangat memengaruhi pelanggan untuk memilih perusahaan online. Bila perusahaan dapat mengurangi risiko yang dirasakan pelanggan sebagai strategi bisnis yang dijalankannya, maka perusahaan dapat meningkatkan loyalitas konsumen (Yen, 2015).Customer loyalty merupakan variabel penting yang memuat aspek-aspek perilaku dan sikap-sikap mendasar, dimana untuk memahami loyalitas pelanggan secara nyata, terlebih dahulu harus dipahami mengenai perilaku dan sikap yang berkaitan erat dengan

Consumer Preferences To Use Digital Payment OVO as Study of Industry Development 4.0 in Indonesia (Case Study: Student of Walisongo State Islamic University)

“…This study have similarities with research conducted by Kaligis which examines the effect of risk perception on customer loyalty through switching costs. Based on the results, the risk perception variable harms on customer loyalty and on switching costs [16]. It means that decreasing risk perception can affect increasing customer loyalty as well as switching costs.…”

Analisis Pengaruh Risk Perception, Risk Tolerance, Overconfidence, Dan Loss Aversion Terhadap Keputusan Investasi Generasi Milienial

“…Menurut (Aren & Zengin, 2016) dalam (Ahzar et al, 2023) persepsi risiko merupakan faktor pertimbangan yang penting bagi seseorang saat akan menentukan investasi yang akan diambil. Menurut (Kaligis, 2018), indikator risk perception antara lain risiko pada keuangan, risiko pada kinerja, risiko pada produk, risiko pada psikologis dan risiko transaksi.…”

Peran Kepercayaan Dalam Memediasi Pengaruh Persepsi Risiko Terhadap Niat Beli Ulang Pada Marketplace Shopee

“…Perceived risk atau persepsi risiko dianggap sebagai faktor yang berpengaruh terhadap keinginan seseorang untuk menggunakan teknologi modern seperti online shopping. Mengutip Kaligis (2018), "Biasanya masyarakat memandang transaksi online sebagai transaksi yang memiliki risiko tinggi berupa ketidakpastian bahwa mereka nantinya akan menghadapi risiko dalam proses memebeli produk atau layanan karena mereka tidak dapat memastikan mengenai hasil keputusan yang mereka buat. Semakin tinggi risiko yang dirasakan konsumen dapat menurunkan niat beli ulang pada produk tersebut.…”

“…Persepsi risiko didefinisikan sebagai persepsi pelanggan akan risiko-risiko yang kemungkinan terjadi pada saat bertransaksi pada marketplace Shopee baik risiko saat penggunaan aplikasi, saat berkomunikasi dengan penjual, serta risiko pada produk yang dibeli. Pengukuran Persepsi risiko diukur berdasarkan sejumlah reverensi yang bersumber dari indikator Kaligis (2018) dengan claim yang ditawarkan; Risiko produk yakni mengacu pada ketidakpastian bahwa produk yang akan dibeli akan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak; Risiko psikologis adalah ketakutanketakutan yang mungkin terjadi selama pembelian atau setelah pembelian; Risiko transaksi adalah ketidakpastian yang dilakukan pihak marketplace yang akan berakibat merugikan pelanggan dalam proses transaksi.…”