Pemuda diharapkan dapat memainkan peran kunci dalam menghidupkan, memperbarui, dan mempertahankan tradisi gereja, serta mengembangkan visi baru untuk gereja di dunia yang terus berubah. Namun, banyak pemuda enggan untuk terlibat aktif dalam proses ini, khususnya di Jemaat Filadelfia Babang. Artikel ini mencoba untuk mengeksplorasi alasan di balik kurangnya keterlibatan ini, dengan fokus pada konsep kemauan dan bagaimana hal ini berkaitan dengan motivasi dan kepercayaan diri. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan survei. Hasilnya menunjukkan bahwa pentingnya dukungan sosial dalam membangun kepercayaan diri seseorang dalam memimpin ibadah. Dalam artikel ini, kemauan dan kepercayaan diri dijelaskan sebagai konsep yang saling berkaitan dan saling melengkapi dalam mendorong keterlibatan aktif pemuda dalam kegiatan gereja. Artikel ini juga membahas tentang teori-teori yang menjelaskan hubungan antara kemauan dan motivasi, serta hubungan antara kemauan dan kepercayaan diri.