Abstract:AbstrakPenelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan model problem based learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 Palembayan berdasarkan tingkat Kemampuan Awal Matematis (KAM) siswa. Dimana siswa dibagi menjadi 3 kategori yaitu KAM Tinggi, KAM Sedang dan KAM rendah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimen, dengan rancangan penelitian one shot case study. Subjek pada penelitian ini siswa kelas VII.3 y… Show more
“…Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah siswa. Diantaranya siswa belum terbiasa untuk menyelesaikan soal-soal non rutin (Afriansyah, 2016; (Putri, Suryani, & Jufri, 2019). Sejalan dengan pendapat tersebut, diperoleh 80% siswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal kemampuan pemecahan masalah siswa (Fasha, Johar, & Ikhsan, 2018).…”
“…Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah siswa. Diantaranya siswa belum terbiasa untuk menyelesaikan soal-soal non rutin (Afriansyah, 2016; (Putri, Suryani, & Jufri, 2019). Sejalan dengan pendapat tersebut, diperoleh 80% siswa masih kesulitan dalam mengerjakan soal kemampuan pemecahan masalah siswa (Fasha, Johar, & Ikhsan, 2018).…”
“…Siswa perlu memiliki kemampuan memecahkan masalah matematika karena menjadi kebutuhan dalam kurikulum matematika di seluruh dunia (Liljedah, et al, 2016). Kemampuan Open Access: https://ejournal.unma.ac.id/index.php/educatio pemecahan masalah dapat membantu siswa mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi untuk mencapai tujuan yang diharapkan (Sumartini, 2019;Putri, et al, 2019). Oleh karena itu, dalam aktivitas pembelajaran matematika guru perlu mengenalkan siswa permasalahan matematika, karena dengan menghadapi masalah siswa akan dituntut untuk berpikir secara intensif dan kreatif dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya (Elita, et al, 2019).…”
Salah satu kemampuan yang diajarkan dalam matematika adalah kemampuan pemecahan masalah. Kemampuan ini sangat penting karena dapat membantu kesulitan siswa yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika pada pecahan ditinjau dari kemampuan matematis dari yang rendah, sedang, dan yang tinggi. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas V SD 5 Bae Kudus dengan mengambil subjek siswa sebagai subjek penelitian. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan pencatatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan siswa dengan kemampuan matematis rendah cenderung melakukan hampir semua tipe kesalahan mulai dari memahami masalah, transformasi masalah, proses perhitungan, dan penulisan jawaban. Sedangkan siswa dengan kemampuan matematis tinggi sedikit melakukan kesalahan. Mereka cenderung mampu menyelesaikan soal pecahan yang dikemas dalam soal cerita. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kemampuan matematis sangat diperlukan dalam menyelesaikan soal matematika yang disajikan dalam cerita
“…Kemampuan pemecahan masalah harus dimiliki oleh siswa untuk memecahkan beragam permasalahan, baik masalah matematika maupun masalah dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pemecahan masalah, siswa akan terbiasa dan mempunyai kemampuan dasar yang lebih bermakna dalam berpikir, dan dapat membuat strategi-strategi penyelesaian (Putri, Suryani, & Jufri, 2019). Menurut Polya dalam Apriani (2018), langkah-langkah pemecahan masalah yaitu: (1) memahami masalah; (2) merencanakan pemecahan; (3) menyelesaikan masalah sesuai rencana; dan (4) memeriksa kembali prosedur dan hasil penyelesaian.…”
High Order Thinking Skill atau HOTS merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap siswa untuk menghadapi perkembangan abad 21. HOTS meliputi kemampuan pemecahan masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa sekolah dasar melalui soal HOTS yang telah dirancang secara valid dan praktis. Subjek penelitian ini adalah 120 siswa kelas 6 dari sekolah dasar yang berbeda. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan materi dengan menggunakan evaluasi formatif. Data didapatkan melalui kajian pustaka terkait dengan pengembangan HOTS, kemampuan literal siswa, pengembangan soal PISA, dan penelitian tentang pengembangan soal matematika berbasis HOTS sebelumnya yang relevan. Penelitian ini mengembangkan soal HOTS yang divalidasi oleh 7 ahli dan guru matematika. Selain itu, soal juga divalidasi secara empiris melalui tes reliabilitas dan validitas. Hasil penelitian ini menghasilkan paket soal HOTS yang didesain untuk meningkatkan kemampuan matematika siswa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.