Pengaruh Pendapatan, Pengetahuan Dan Kerentanan Penyakit Terhadap Willingness To Pay (WTP) Premi Jaminan Kesehatan Pada Pekerja Sektor Informal

Abstract


 Latar belakang: Target Pemerintah Indonesia tentang Cakupan Semesta atau 100% kepesertaaan Jaminan Kesehatan pada tahun 2019 gagal tercapai, bahkan sampai akhir Oktober 2020. Kegagalan cakupan semesta mengakibatkan Keuangan BPJS Kesehatan semakin terpuruk setelah mengalami defisit. Pekerja sektor informal menjadi sektor paling dominan yang belum mengikuti skema Jaminan Kesehatan sebanyak 30.487.891 pekerja. Pendapatan rendah, tidak pasti tiap bulannya serta ditambah kenaikan premi mengakibatkan menurunnya kesediaan membayar (willingness to pay) premi Jaminan Kesehatan.
 Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh pendapatan, pengetahuan dan kerentanan penyakit terhadap willingness to pay (WTP) premi Jaminan Kesehatan pada pekerja sektor informal.
 Metode: Penelitian cross sectional dilakukan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pada bulan Januari-Februari 2020. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah 200 pekerja sektor informal yang belum menjadi peserta BPJS Kesehatan. Variabel dependen yaitu willingness to pay. Variabel independen yaitu pendapatan, pengetahuan dan kerentanan penyakit. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data dengan regresi logistik.
 Hasil: Willingness to pay premi Jaminan Kesehatan pada pekerja sektor informal meningkat pada pendapatan ≥Rp 2,218,451 (b=2.02; CI 95%= 1.01-3.55; p=0.044), pengetahuan tinggi (b=4.64; CI 95%= 2.36-8.31; p<0.001), kerentanan penyakit tinggi (b= 3.01; CI 95%= 0.26-5.75; p=0.031).
 Kesimpulan: Pendapatan, pengetahuan dan kerentanan penyakit memiliki pengaruh signifikan terhadap willingness to pay premi Jaminan Kesehatan pada pekerja sektor informal.