AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memberikan hasil pengujian secara empiris faktorfaktor yang mempengaruhi minat generasi milenial di provinsi Bali dalam menggunakan fintech. Teori yang digunakan dalam menganalisis minat penggunaan fintech adalah kombinasi dari teori Technology Accaptence Model (TAM) dan Theory Planned Behavior (TPB) sebagai acuan teroritis penelitian. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan probability sampling dan teknik pengambilan sampel simple random sampling menggunakan metode survei melalui penyebaran kuesioner kepada 140 responden. Kemudian alat analisis yang digunakan menggunakan software SmartPLS 3.2.9. hasil pengujian secara empiris menunjukan minat generasi milenial untuk menggunakan fintech dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh literasi keuangan, persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, pengaruh sosial dan persepsi keamanan. Bukti lain menunjukan bahwa persepsi keamanan memiliki skor path coefficient yang tertinggi yang diikuti dengan persepsi kemudahan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa generasi milenial lebih mementingkan sistem keamanan fintech yang menjamin informasi pribadi mereka, juga aman ketika melakukan transaksi. Kemudian generasi milenial lebih suka melakukan sesuatu dengan praktis dan tidak memakan waktu, dalam hal ini bertransaksi menggunakan fintech. Penting bagi perushaan fintech untuk memberikan jaminan kemanan sistem dan kemudahan dalam bertransaksi menggunakan fintech. Kata kunci: Minat penggunaan fintech; literasi keuangan; generasi milenial; persepsi
The influence of financial literacy, perceived convenience, benefits, security and social influence on interest in using fintech