Latar belakang: Kasus tuberkulosis paru anak di Kota Semarang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan kasus kontrol (case control). Populasi kasus berjumlah 19 penderita TB paru anak usia 5-14 tahun yang tercatat dalam rekam medik Puskesmas Tlogosari Kulon dan untuk Populasi kontrol 19 yang diambil anak usia 5-14 tahun di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Kulon yang telah dinyatakan negatif TB di BKPM wilayah semarang. Instrumen mengunakan kuisioner. Data yang dikumpulkan akan dianalisis deskriptif secara univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan chi square. Hasil: (1) Sebagian besar responden yang terdapat kontak tuberkulosis paru langsung sebanyak 15 responden (39,5%); (2) Mayoritas responden terdapat tanda Scar sebanyak 30 responden (93,8%); (3) Mayoritas reponden terdapat paparan rokok sebanyak 34 responden (89,5%); (4) Sebagian besar responden memiliki pendapatan kurang dari UMR sebanyak 32 responden (84,2%); dan (5) Sebagian besar responden memiliki perilaku pencegahan kurang baik sebanyak 20 responden (52,6%). Kesimpulan: Faktor penyebab tuberkulosis paru pada anak diantaranya faktor predisposisi meliputi status gizi, riwayat pemberian vaksin BCG, pengetahuan, faktor pendukung meliputi sosial ekonomi, lingkungan rumah, fasilitas dan sarana kesehatan, faktor pendorong meliputi sikap, praktik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, umur, jenis kelamin, kontak langsung