Pengaruh Kemandirian, Efektifitas Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah terhadap Kinerja Keuangan Daerah

Abstract

This study aims to examine and analyze the effect of independence, effectiveness of local revenue and regional expenditures on regional financial performance at the Regional Financial and Asset Management Agency of East Java Province (BPKAD). This research is quantitative in nature with the type of data in the form of documentary data. The population used in this study were all regencies and cities in East Java Province which consisted of 9 cities and 29 regencies contained in the Regional Financial and Asset Management Agency of East Java Province (BPKAD) with an observation period in 2014-2018. The sampling technique in this research is purposive sampling technique with a sample of 190 data. This study was analyzed by simple linear regression using the SPSS program. The results of this study indicate that Regional Independence, Effectiveness of Regional Revenue, and Regional Expenditures have a positive effect on Regional Financial Performance.

Hubungan Intellectual Capital Dan Kinerja Belanja Pada Instansi Pemerintah

“…Penelitian sebelumnya yang mengulas kinerja belanja lebih banyak dilakukan dengan membandingkan realisasi belanja dan anggaran belanjanya (Amelia, 2022;Chartady et al, 2022;Hasanah & Vidiyastutik, 2018;Katit & Pitanik, 2016;Liando & Elim, 2016), bukan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja belanja pemerintah. Penelitian lainnya menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan instansi pemerintah, namun bukan spesifik atas kinerja belanja pemerintah (Atmoko & Khairudin, 2022;Fernandes & Putri, 2022;Niswani et al, 2022;Permatasari & Trisnaningsih, 2022;Rahman et al, 2022;Simamora & Budiwitjaksono, 2022). Kinerja belanja merupakan bagian dari kinerja organisasi pada instansi pemerintah, sehingga kinerja belanja mendukung atas kinerja organisasi secara keseluruhan.…”

Determinants Affecting the Level of Regional Financial Independence

“…The research results of [7], [6] and [3] state that the ratio of Regional Original Income (PAD) does not affect the level of regional financial independence and the different results obtained [12] the ratio of the effectiveness of Regional Original Income (PAD) is positive and significant to the level of regional financial independence.…”

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah Jawa Tengah Tahun 2010-2018

“…Dipengaruhinya PAD oleh PDRB disebabkan oleh meningkatnya kemampuan membayar masyarakat, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan penerimaan pajak daerah, yang pada akhirnya mempengaruhi peningkatan PAD (Santosa & Rahayu 2005). Sejalan dengan hasil Adriani & Handayani (2008); Aryanti & Indarti (2012); Gitaningtyas et al (2014); Henrikus (2016); Kumalawati (2016); Muchtholifah (2010) PDRB berpengaruh negatif terhadap PAD karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak Triani & Kuntari (2010).…”

“…Doni (2018) menemukan jumlah penduduk berpengaruh positif apabila terjadi ketika peningkatan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) diikuti dengan peningkatan ide, peningkatan kualitas SDM yang mempunyai bakat dan kreativitas, dan peningkatan tenaga ahli, sehingga berdampak pada perkembangan teknologi, hasil penelitian yang sama dilakukan oleh Gitaningtyas et al (2014); Henrikus (2016); Kumalawati (2016); Triani & Kuntari (2010). Penelitian yang berbeda ditemukan oleh Adriani & Handayani (2008), Jaya & Widanta (2014) jumlah penduduk berpengaruh negatif terhadap PAD. Hal tersebut terjadi ketika jumlah penduduk bertambah tidak diiringi dengan persebaran, struktur dan mutu SDM maka akan mengurangi PAD.…”

“…Hal ini disebabkan karena peningkatan PDRB dari perkembangan usaha restoran, perdagangan dan hotel meningkatkan penerimaan pada retribusi daerah dan pajak daerah yang nantinya akan berpengaruh terhadap peningkatan PAD. Hasil penelitian ini sejalan juga dengan penelitian Adriani & Handayani (2008), Gitaningtyas et al, (2014), Santosa & Rahayu (2005) dan Muhammad (2017) Di sisi lain, Triani dan Kuntari (2010) menemukan hasil yang berbeda di Kabupaten Karanganyar dimana terdapat hubungan negatif antara PDRB dengan PAD. Hal ini disebabkan karena kontribusi pajak dan retribusi daerahnya terhadap PAD mengalami penurunan tiap tahunnya akibat rendahnya kepatuhan kepatuhan masyarakat kurang.…”