2010
DOI: 10.18202/jamal.2010.04.7085
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual dan Budaya Organisasi terhadap Perilaku Etis Auditor pada KAP

Abstract: The issue of ethical behavior in Public Accountant

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
2
0
4

Year Published

2010
2010
2020
2020

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

1
4

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(6 citation statements)
references
References 3 publications
0
2
0
4
Order By: Relevance
“…Padahal sudah sangat jelas sekali bahwa setiap auditor atau akuntan publik dalam melaksanakan pekerjaan audit harus selalu mengedepankan kode etik profesinya. Upaya pengembangan praktik etis di Kantor Akuntan Publik (KAP) terus dilakukan (Ludigdo, 2006), mendorong untuk berperilaku etis yang sesuai dengan norma-norma sosial yang diterima secara umum dikalangan masyarakat (Widyastuti & Ludigdo, 2010). Adanya standar etika yang dimiliki oleh profesi akuntan diharapkan mampu menjadi perisai paling utama bagi setiap individu untuk melaksanakan setiap tugas keprofesiannya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Padahal sudah sangat jelas sekali bahwa setiap auditor atau akuntan publik dalam melaksanakan pekerjaan audit harus selalu mengedepankan kode etik profesinya. Upaya pengembangan praktik etis di Kantor Akuntan Publik (KAP) terus dilakukan (Ludigdo, 2006), mendorong untuk berperilaku etis yang sesuai dengan norma-norma sosial yang diterima secara umum dikalangan masyarakat (Widyastuti & Ludigdo, 2010). Adanya standar etika yang dimiliki oleh profesi akuntan diharapkan mampu menjadi perisai paling utama bagi setiap individu untuk melaksanakan setiap tugas keprofesiannya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…(3) Accountability to clients; (4) Accountability to peers or professionals; and (5) accountability and other practices (Widyastuti and Ludigdo, 2010).…”
Section: Auditor's Ethical Behaviormentioning
confidence: 99%
“…55 artikel. Dari tabel tersebut dapat diketahui sitasi (rujukan) yang paling banyak berasal dari jurnal Ekuitas yang ditulis oleh (Ismail, 2008) yaitu sebanyak 15 kali, (Ardini, 2006) sebanyak 12 kali, jurnal JAI oleh (Nazaruddin & Henry, 2012) 10 kali, BBR (Logahan & Aesaria, 2014) 8 kali, Trikonomika (Tanuwibowo & Sutanto, 2014) 7 kali, JAMAL (Widyastuti, 2010)& EKUITAS (Noor, 2012) sebanyak 6 kali, JDM (Martono, 2013), EKUITAS (Sutrisno, 2010), MIX (Endrias, 2014), JRAK (Irwandi, 2013), MEM (Mustikaningsih & Handayani, 2014) dirujuk 4 kali, JKP (Munizu, 2010), JAMAL (Usman et al, 2012), EKUITAS (Baba, 2012) dirujuk 3 kali, JDM (Kosasih, 2014), (Handaru & Mardiyati, 2014), (Hartidah & Ludigdo, 2010), EKUITAS (Radiany, 2005), (T. , JABM (Wulandary et al, 2017), TRIKONOMIKA (Setiawan, 2009), ASSETS (Amanda et al, 2017), JPEB (Declaudi & Purwana, 2016)dirujuk sebanyak 2 kali. JKP (Puwanto, 2014), JDM (Muafi & Nilmawati, 2014), (Yunita, 2013), JAMAL (Urumsah & Hardinto, 2018), JIAB (I.…”
Section: Gambar 2 Sektor Penelitian Budaya Organisasi DI Indonesiaunclassified
“…Peneliti di Indonesia belum banyak yang mencantumkan waktu yang diperlukan untuk penelitian, dari 55 artikel hanya 1 peneliti yang mencantumkan waktu penelitiannya yaitu (Gultom et al, 2016) dari Jurnal Keuangan Perbankan (JKP) menyebutkan waktu penelitiannya dari bulan November 2014 sampai Januari 2015, dalam artikel tersebut juga disebutkan jumlah kuisioner yang dikirimkan, yaitu sebanyak 118 kuisioner dan hanya kembali sebanyak 84 kuisioner. Sedangkan (Widyastuti, 2010) JAMAL hanya menyebutkan jumlah kuisioner yang dibagikan yaitu sebanyak 100 eksemplar, dan kembali sebanyak 73 eksemplar namun yang memenuhi kriteria penelitian dan dapat digunakan sebanyak 71 eksemplar, MRAAI (Falikhatun, 2008) menyebutkan banyak kuisioner yang dibagikan sebanyak 99 buah dan kembali 68 buah, namun yang memenuhi kriteria untuk dapat digunakan 35 buah. Sedangkan artikel yang lainnya peneliti tidak mencantumkan informasi tersebut dalam penelitiannya.…”
Section: Gambar 2 Sektor Penelitian Budaya Organisasi DI Indonesiaunclassified