2006
DOI: 10.20886/jphh.2006.24.1.1-8
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Kadar Perekat Terhadap Sifat Papan Partikel Bambu

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2015
2015
2021
2021

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Nilai MOR sejajar serat OSB bambu hasil penelitian ini berkisar antara 431,5 kg/cm hingga 524,8 kg/cm dengan rata- Hasil analisa keragaman pada Tabel 4 menunjukkan bahwa MOR sejajar serat OSB bambu dipengaruhi oleh kadar perekat sedangkan ukuran untai tidak memberikan pengaruh yang nyata. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sulastiningsih et al (2006), Sumardi et al (2006), Oh Kim (2015) dan Febrianto et al dan (2015) yang menyatakan bahwa semakin tinggi kadar perekat yang digunakan dalam pembuatan papan partikel atau OSB semakin tinggi nilai MOR papan partikel atau OSB yang dihasilkan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Nilai MOR sejajar serat OSB bambu hasil penelitian ini berkisar antara 431,5 kg/cm hingga 524,8 kg/cm dengan rata- Hasil analisa keragaman pada Tabel 4 menunjukkan bahwa MOR sejajar serat OSB bambu dipengaruhi oleh kadar perekat sedangkan ukuran untai tidak memberikan pengaruh yang nyata. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sulastiningsih et al (2006), Sumardi et al (2006), Oh Kim (2015) dan Febrianto et al dan (2015) yang menyatakan bahwa semakin tinggi kadar perekat yang digunakan dalam pembuatan papan partikel atau OSB semakin tinggi nilai MOR papan partikel atau OSB yang dihasilkan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Bambu merupakan sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan karena memiliki banyak keuntungan seperti batang yang kuat, lurus, tegak, rata, mudah untuk dibelah, dikerjakan, dan diangkut (Sudrajat et al, 2016). Luas tanaman bambu tahun 2000 diperkirakan sebesar 2,1 juta ha yang terdiri atas 690 ribu ha luas di dalam kawasan hutan dan 1,4 juta ha luas di luar kawasan hutan (Sulastiningsih & Turoso, 2006). Spesies bambu di dunia diperkirakan ada 1.200 spesies yang tersebar di 70 negara dengan luas tanaman bambu sekitar 22 juta ha (Jasni et al, 2017).…”
Section: Pendahuluan Iunclassified
“…Nilai pengembangan tebal papan partikel ampas tebu dalam penelitian ini lebih tinggi dibandingkan nilai pengembangan tebal papan partikel yang menggunakan campuran kayu rimba dan pinus yaitu 12,62% (Kliwon & Iskandar, 1994), papan partikel dari se utan kayu yaitu r 7,77% (Iskandar & Supriadi, 2011) dan papan partikel dari bambu betung yaitu 11,50% (Sulastiningsih et al, 2006). Hal ini diduga meskipun papan partikel ampas tebu telah diberi perekat dengan kadar yang lebih tinggi, akan tetapi ampas tebu lebih mudah menyerap air (higroskopis) dibandingkan dengan kayu maupun bambu, sehingga nilai pengembangan tebalnya lebih tinggi (Rowell et al).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Hasil sidik ragam pada Tabel 2 menunjukkan bahwa kadar perekat tidak berpengaruh nyata terhadap keteguhan rekat internal papan partikel ampas tebu. Nilai keteguhan rekat internal papan partikel ampas tebu dengan kadar perekat 12% lebih rendah dibandingkan keteguhan rekat internal papan partikel bambu (Sulastiningsih et al, 2006 Sukmayadi (1985) yang menunjukkan bahwa peningkatan kadar perekat dari 10%, 12% dan 14% dapat meningkatkan nilai MOE, MOR dan IB serta menurunkan daya serap air dan pengembangan tebal papan partikel dari kayu meranti merah ( sp.) dan kayu ramin Shorea (…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified