2023
DOI: 10.31949/jee.v6i2.5263
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Integrasi Latihan Gerak Dasar Pendidikan Jasmani terhadap Perkembangan Motorik Siswa SD diMasa Pandemi Covid-19

Abstract: Basic movement proficiency (FMS) is most successfully acquired during the early school years. This happens at the beginning and after 2.5 years of primary school physical education. The purpose of this study was to examine the effect of selected exercises on motor development in first year elementary school students in Jambi City, Indonesia. This research is semi-experimental in nature, carried out in the field and using experimental and control groups. The statistical population includes all first-year elemen… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 35 publications
(39 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Bagi anak, karena merupakan syarat mutlak untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangannya, baik itu psikomotor, afektif, maupun kognitif. Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilaporkan oleh Oktadinata et al, (2023) yang mengungkapkan bahwa anak-anak dengan tingkat keterampilan motorik kasar yang rendah cenderung kurang aktif secara fisik dan memiliki tingkat kebugaran kardiorespirasi yang lebih rendah. Oleh karena itu, untuk mencapai maturitas perkembangan anak, maka sejak usia dini anak sudah dibentuk kebiasaan aktifitas fisiknya terutama melalui olahraga, sehingga anak terseyang salah satunya adalah melalui kegiatan bermain (Beutler, 2008).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Bagi anak, karena merupakan syarat mutlak untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangannya, baik itu psikomotor, afektif, maupun kognitif. Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilaporkan oleh Oktadinata et al, (2023) yang mengungkapkan bahwa anak-anak dengan tingkat keterampilan motorik kasar yang rendah cenderung kurang aktif secara fisik dan memiliki tingkat kebugaran kardiorespirasi yang lebih rendah. Oleh karena itu, untuk mencapai maturitas perkembangan anak, maka sejak usia dini anak sudah dibentuk kebiasaan aktifitas fisiknya terutama melalui olahraga, sehingga anak terseyang salah satunya adalah melalui kegiatan bermain (Beutler, 2008).…”
Section: Pendahuluanunclassified