Pengaruh faktor lingkungan terhadap pertumbuhan beberapa aksesi Dioscorea alata L terpilih koleksi kebun raya purwodadi

Abstract

Uwi (Dioscorea alata L.) merupakan jenis tanaman umbi-umbian berpotensi nutrisi. Namun pemanfaatannya sebagai bahan pangan alternatif masih jarang, karena keterbatasan informasi potensi nutrisi dan sistem budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan uwi. Penelitian dilakukan di lahan percobaan di Kabupaten Pasuruan, pada tujuh aksesi yang dipilih berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, yaitu aksesi nomor 28, 36, dan 86 (Pasuruan), 42 dan 43 (Nganjuk), 57 dan 66 (Malang). Parameter lingkungan yang diamati meliputi suhu udara, kelembaban udara, intensitas cahaya, pH tanah, kelembaban tanah, jumlah dan jenis gulma. Hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif dan statistik dengan uji Biplot menggunakan software Past 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya dan jumlah jenis gulma merupakan faktor lingkungan yang paling berpengaruh pada pertumbuhan tanaman uwi. Terdapat tiga grup aksesi tanaman uwi berdasarkan perbedaan faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhannya. Aksesi 42, 43 dan 57 dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban udara, aksesi 28, 36 dan 66 dipengaruhi oleh intensitas cahaya dan aksesi 86 dipengaruhi oleh pH tanah. Analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar gulma yang tumbuh merupakan tanaman invasif yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman komoditas. Aksesi nomor 42, 43 dan 57 direkomendasikan untuk dibudidayakan di lahan sub optimal dengan kondisi pH asam dan minim air.AbstractWater yam (Dioscorea alataL.) is one of the tubers potentially as nutrition source. However, its utilization as the source of food alternative is still rare causes by limited information about its nutritional content and cultivation. The research aimed to determine the environmental factors effects the growth of water yam. The study was conducted in the trial site at Pasuruan with seven selected accessions of water yam based on previous research i.e. accessions number 28, 36 and 86 (Pasuruan), 42 and 43 (Nganjuk), 57 and 66 (Malang). The observed environmental parameters were the number and type of weeds, temperature, humidity, light intensity, soil pH, and soil moisture. The observations were descriptive and statistically analyzed using Biplot test with Past 3 software. The results showed that the light intensity and the number of weed species are the environmental factors that have the most affected on the growth of water yam plants. Accessions 28, 36 and 66 are affected by light intensity, accession 86 is affected by soil pH, and accessions 42, 43 and 57 are affected by air temperature and humidity. Most of the weeds grown in the study area are invasive species, which affect the growth of cultivated crops, so weeding is needed. Accession number 42, 43 and 57 adaptively grow in sub-optimum land with acidic pH conditions and minimum water capacity.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK STOMATA DAN PRODUKTIVITAS UMBI PADA AKSESI LOKAL TERPILIH Dioscorea alata L.

“…Berbagai macam varietas lokal uwi yang diperoleh dari kegiatan eksplorasi di kawasan Jawa Timur, meliputi daerah Nganjuk, Malang, dan Pasuruan telah dikonservasi di Kebun Raya Purwodadi. Beberapa aksesi terpilih seperti aksesi 28,29,30,31,32,36,42,43,57,58,63,64,66,82, dan 86 diketahui memiliki keunggulan baik dari sisi karakter morfologi, produktivitas, dan kandungan nutrisi umbi (Fauziah et al 2020;Fiqa et al 2021). Tingginya variasi karakteristik morfologi umbi dan potensi produktivitas pada sejumlah aksesi (Hapsari 2014;Mas'udah et al 2019), menjadi alasan pentingnya penelitian lebih lanjut terkait faktor-faktor yang berperan dalam produktivitas uwi.…”

“…Penelitian mengenai tanaman uwi telah banyak dikaji, seperti karakteristik stomata (Abdulrahaman et al 2009), karakter morfologi (Purnomo et al 2012;Trimanto 2012;Trimanto & Hapsari 2015;Fauziah & Mas'udah 2015;Kinasih et al 2017), karakter anatomi (Purnomo et al 2020), genetik (Purnomo et al 2016;Mas'udah et al 2019), komposisi kimia dan kandungan nutrisi (Fauziah et al 2020), serta pertumbuhan uwi yang ditinjau dari faktor lingkungan (Fiqa et al 2021). Namun demikian, di Pramesty TA et al Buletin Kebun Raya 25(3): 110-120, Desember 2022 | 112…”

“…Bahan dan alat penelitian Sampel daun yang digunakan adalah daun D. alata aksesi 57 (uwi ketan putih) dan 86 (uwi cemeng). Pemilihan aksesi didasarkan pada keunggulan nutrisi, rendah karbohidrat dan lemak, serta rerata bobot umbi paling tinggi diantara aksesi yang lain (Fiqa et al 2021). Pengambilan sampel daun dilakukan pada 10 individu tanaman pada masing-masing aksesi, di mana daun yang dipilih adalah daun dewasa (dengan umur tanaman ± 6-7 bulan)…”

“…Pertumbuhan Dioscorea yang optimal berada pada keadaan lingkungan yang kering dengan intensitas cahaya tinggi (Andika et al 2017;Fiqa et al 2021). Hal ini sesuai dengan kondisi lingkungan pada lahan uji coba uwi yang juga memiliki intensitas cahaya tinggi berkisar antara 29200-67000 Lux (Tabel 1) dengan kondisi lingkungan cenderung kering.…”

“…Hal ini sesuai dengan kondisi lingkungan pada lahan uji coba uwi yang juga memiliki intensitas cahaya tinggi berkisar antara 29200-67000 Lux (Tabel 1) dengan kondisi lingkungan cenderung kering. Pada lahan percobaan dapat dilihat bahwa, tanaman uwi masih dapat tumbuh dengan baik dengan kondisi intensitas cahaya lebih tinggi 29200-67000 Lux dibanding penelitian Fiqa et al (2021) antara 3235-12456 Lux, dengan kelembapan udara 23-44% dan kelembapan tanah 15-50% yang kondisinya lebih rendah dibanding penelitian Fiqa et al (2021), yaitu kelembapan udara sekitar 38-57,83% dan kelembapan tanah antara 47,67-65,33%. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Abdillah (2015), yang menjelaskan bahwa uwi adaptif ditanam pada lahan-lahan yang cenderung kering dengan kondisi minim air dan miskin hara (Takada et al 2017;Padhan & Panda 2020).…”