2019
DOI: 10.7454/jglitrop.v2i2.45
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh embung dan kombinasinya dengan teknik konservasi tanah dan air lainnya terhadap koefisien regim aliran dan koefisien aliran tahunan

Abstract: <p><em>Pemerintah berencana membangun embung sebanyak 30.000 pada tahun 2017. Embung merupakan salah satu metode konservasi tanah dan air untuk menurunkan aliran permukaan, meningkatkan retensi air permukaan dan meningkatkan air yang masuk ke dalam tanah (infiltrasi), yang berakibat langsung terhadap nilai Koefisien Regim Aliran (KRA) atau Koefisien Aliran Tahunan (KAT) suatu DAS. Penelitian tentang pengaruh embung dan kombinasinya dengan teknik konservasi tanah dan air lainnya (strip cropp… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 6 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Ekosistem hutan yang selama ini dipandang dapat mengendalikan keseimbangan tata air (streamflow regulator) terutama di daerah hulu DAS, kini telah mengalami kerusakan semakin tidak terkendali (Asdak, 2014;Kusratmoko, Dayanti, & Supriatna, 2017) akibat eksploitasi untuk memenuhi kebutuhan pangan dan papan penduduk maupun pembakaran lahan yang tak terkendali pada saat pembukaan lahan untuk perkebunan/pertanian (Rahman, Nursari, Putro, & Baskoro, 2018). Populasi penduduk yang semakin meningkat di hulu DAS di satu sisi mengakibatkan tekanan terhadap alam semakin tinggi.…”
Section: Abstrakunclassified
“…Ekosistem hutan yang selama ini dipandang dapat mengendalikan keseimbangan tata air (streamflow regulator) terutama di daerah hulu DAS, kini telah mengalami kerusakan semakin tidak terkendali (Asdak, 2014;Kusratmoko, Dayanti, & Supriatna, 2017) akibat eksploitasi untuk memenuhi kebutuhan pangan dan papan penduduk maupun pembakaran lahan yang tak terkendali pada saat pembukaan lahan untuk perkebunan/pertanian (Rahman, Nursari, Putro, & Baskoro, 2018). Populasi penduduk yang semakin meningkat di hulu DAS di satu sisi mengakibatkan tekanan terhadap alam semakin tinggi.…”
Section: Abstrakunclassified
“…Mechanical techniques to prevent landslides such as gabions, retaining embankments, and horizontal drainage drilling have improved slope stability and made the land more resistant to landslides [163,164]. The construction of water conservation measures such as infiltration wells, reservoirs, and check dams is useful in increasing infiltration, controlling run-off, and providing raw water for agriculture, livestock, and domestic use [165]. Simulations of water conservation measures in the upstream and middle areas of the Ciliwung watershed include infiltration wells, bio-pores, check dams, and infiltration ditches, which can reduce flooding in Jakarta by around 34% [166].…”
Section: Implementation Of Mechanical Soil and Water Conservation Mea...mentioning
confidence: 99%
“…Dangnga, Halimah, & Asniar (2019) mengatakan jika pemanfaatan embung biasanya digunakan untuk penyimpanan air untuk seluruh warga desa pada saat kemarau dengan prioritas utama yaitu warga, ternak, dan terkahir adalah untuk pertanian. Selain itu, menurut Rahman, Nursari, & Baskoro (2019), embung juga merupakan salah satu metode konservasi air dan tanah dengan tujuan untuk meningkatkan inflitrasi dan retensi air permukaan, serta mengurangi aliran permukaan. Lebih dari itu, kapasitas volume embung ditentukan dari kapasitas kebutuhan air yang harus mempertimbangkan aspek kehilangan air akibat penguapan (Rahmadana 2013).…”
unclassified