Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Net Profit Margin dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Subsektor Konstruksi Bangunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2020

Abstract

The purpose of this research is to prove whether there is an influence between stock prices and DER, ROE, NPM and EPS. The population is 17 companies and 40 samples which are multiplied by five years with this type of quantitative descriptive research, purposive sampling is carried out on the IDX financial statements for 2016-2020. Multiple linear regression analysis is used in testing the data with the researcher testing the classical assumptions first. The coefficient of determination is 0.349, which means that 34.9% of the stock price variable is explained by the DER, ROE, NPM and EPS variables and the remaining 65.1% is explained by other variables not studied. The results of the research show that in the partial test DER, ROE and NPM have no effect, but EPS has an influence on stock prices. And simultaneously DER, ROE, NPM and EPS affect stock prices.

Rasio Keuangan Dan Harga Saham: Bukti Empiris Dari Indonesia

“…Selanjutnya, kontradiksi juga ditemukan pada indikator Total Asset Turnover (TAT), dimana beberapa studi menemukan bahwa TAT berpengaruh positif terhadap harga saham (Istiyowati & Putri, 2022;Nainggolan et al, 2022) dan tidak berpengaruh (Lumintasari & Nursiam, 2022;Pratiwi et al, 2022). Selanjutnya, kontradiksi juga ditemukan pada indikator Earnings Per Share (EPS), dimana beberapa studi menemukan EPS berpengaruh positif terhadap harga saham (Pratiwi et al, 2022;Sari, 2021;Sari et al, 2022), berpengaruh negatif (Istiyowati & Putri, 2022;Kartiko & Rachmi, 2021), serta tidak berpengaruh (Andriani et al, 2023;Nasution et al, 2022). Selanjutnya, kontradiksi juga ditemukan pada indikator Debt to Equity Ratio (DER), dimana beberapa studi menemukan DER berpengaruh positif terhadap harga saham (Perdana et al, 2021;Pratiwi et al, 2022), berpengaruh negatif (Lumintasari & Nursiam, 2022;Nugraha & Artini, 2022), serta tidak berpengaruh (Andriani et al, 2022;Laylia & Munir, 2022).…”

“…Selanjutnya, kontradiksi juga ditemukan pada indikator Debt to Equity Ratio (DER), dimana beberapa studi menemukan DER berpengaruh positif terhadap harga saham (Perdana et al, 2021;Pratiwi et al, 2022), berpengaruh negatif (Lumintasari & Nursiam, 2022;Nugraha & Artini, 2022), serta tidak berpengaruh (Andriani et al, 2022;Laylia & Munir, 2022). Terakhir, kontradiksi juga ditemukan pada indikator Net Profit Margin (NPM), dimana beberapa studi menemukan NPM berpengaruh positif terhadap harga saham (Kartiko & Rachmi, 2021;Lumintasari & Nursiam, 2022), serta tidak berpengaruh (Laylia & Munir, 2022;Nasution et al, 2022).…”

“…Berdasarkan Signaling Theory, peneliti beranggapan bahwa peningkatan dalam EPS akan mengindikasikan semakin tertariknya investor terhadap saham entitas, sehingga asumsinya ditangkap sebagai sinyal baik dan direfleksikan melalui peningkatan harga saham. Namun, berbagai studi sebelumnya yang menguji kemampuan EPS dalam mempengaruhi harga saham masih bersifat kontradiksi, seperti beberapa studi menemukan EPS berpengaruh positif terhadap harga saham (Lilianti, 2018;Pratiwi et al, 2022;Sari, 2021;Sari et al, 2022;Zakaria, 2021), berpengaruh negatif (Ariani, 2021;Istiyowati & Putri, 2022;Kartiko & Rachmi, 2021), serta tidak berpengaruh (Andriani et al, 2023;Ani et al, 2019;Nasution et al, 2022;Sriwahyuni & Saputra, 2017). Dengan demikian, dapat diajukan hipotesis: H3: EPS berpengaruh positif terhadap Harga Saham Debt to Equity Ratio (DER) dipilih sebagai salah satu proksi rasio keuangan pada penelitian ini karena akan mencerminkan kapabilitas perusahaan untuk membayar utangnya melalui ekuitas yang dimilikinya (Perdana et al, 2021).…”

“…Berdasarkan Signaling Theory, peneliti beranggapan bahwa peningkatan dalam DER akan mengindikasikan pesimisitas yang tinggi dari investor terhadap saham entitas, sehingga asumsinya akan ditangkap sebagai sinyal yang kurang baik dan tercerminkan melalui penurunan harga saham. Namun, berbagai studi sebelumnya yang menguji kemampuan DER dalam mempengaruhi harga saham masih bersifat kontradiksi, seperti beberapa studi menemukan DER berpengaruh positif terhadap harga (Perdana et al, 2021;Pratiwi et al, 2022), berpengaruh negatif (Lumintasari & Nursiam, 2022;Nugraha & Artini, 2022;Sohilauw & Sososutiksno, 2022), serta tidak berpengaruh (Akbar & Djawoto, 2021;Andriani et al, 2022;Laylia & Munir, 2022;Lestari et al, 2022;Nasution et al, 2022;Sari et al, 2022;Sinaga et al, 2022;Zakaria, 2021). Dengan demikian, dapat diajukan hipotesis: H4: DER berpengaruh negatif terhadap Harga Saham Net Profit Margin (NPM) dipilih sebagai salah satu proksi rasio keuangan pada penelitian karena mencerminkan kemampuan entitas untuk menghasilkan profitabilitas dari penjualannya (Kusmayadi et al, 2018).…”

“…Berdasarkan Signaling Theory, peneliti beranggapan bahwa peningkatan dalam NPM akan mengindikasikan peningkatan ketertarikan investor terhadap saham entitas, sehingga diasumsikan akan ditangkap sebagai sinyal yang baik dan terefleksikan melalui peningkatan harga saham. Namun, berbagai studi sebelumnya yang menguji kemampuan NPM dalam mempengaruhi harga saham masih bersifat kontradiksi, seperti beberapa studi menemukan NPM berpengaruh positif terhadap harga saham (Kartiko & Rachmi, 2021;Lumintasari & Nursiam, 2022;Rahmani, 2020;Sinaga et al, 2022), serta tidak berpengaruh (Ariani, 2021;Laylia & Munir, 2022;Nasution et al, 2022;Pasaribu et al, 2022;Siregar, 2022). Dengan demikian, dapat diajukan hipotesis: H5: NPM berpengaruh positif terhadap Harga Saham Gambar 1.…”