2019
DOI: 10.32382/mf.v10i2.811
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Bridging Exercise Terhadap Spastisitas Pada Pasien Pasca Stroke Non Hemoragik Di Makassar

Abstract: troke adalah terjadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 24 jam, akibat gangguan aliran darah otak. Stroke terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Stroke Non Hemoragik (NHS) dan Stroke Hemoragik (HS). Stroke Non Hemoragik (NHS) adalah jenis stroke yang disebabkan oleh trombosis akibat plak arterosklerosis dari arteri otak atau yang memberi vaskularisasi pada otak atau suatu embolus dari pembuluh darah di luar otak yang tersangkut di arteri otak.Tujua… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Permasalahan yang dapat terjadi pada penderita stroke adalah kelumpuhan (hemiplegia) atau kelemahan (hemiparesis) pada salah satu sisi tubuh (O'Sullivan, 2014) Secara umum, permasalahan fisioterapi yang terjadi pada post stroke yakni hemiparase atau hemiplegi anggota gerak atas dan bawah, postural alignment/postural control, gangguan keseimbangan, gangguan pola jalan, dan gangguan kemampuan fungsional (Umphred, 2013) yang disebabkan karena perubahan tonus otot dan gangguan kontrol motorik. Intervensi fisioterapi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah menggunakan metode bobath (Ramba & Hendrik, 2019). Metode bobath merupakan orientasi pada aktivitas pola gerak normal dengan meningkatkan kemampuan kontrol postural dan gerakan yang selektif (Irfan, 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Permasalahan yang dapat terjadi pada penderita stroke adalah kelumpuhan (hemiplegia) atau kelemahan (hemiparesis) pada salah satu sisi tubuh (O'Sullivan, 2014) Secara umum, permasalahan fisioterapi yang terjadi pada post stroke yakni hemiparase atau hemiplegi anggota gerak atas dan bawah, postural alignment/postural control, gangguan keseimbangan, gangguan pola jalan, dan gangguan kemampuan fungsional (Umphred, 2013) yang disebabkan karena perubahan tonus otot dan gangguan kontrol motorik. Intervensi fisioterapi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah menggunakan metode bobath (Ramba & Hendrik, 2019). Metode bobath merupakan orientasi pada aktivitas pola gerak normal dengan meningkatkan kemampuan kontrol postural dan gerakan yang selektif (Irfan, 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Diperoleh hasil bobath lebih efektif dari PNF dalam melatih keseimbangan dan meningkatkan kemandirian. Menurut Wang, bobath lebih efektif dibanding orthopaedic approach untuk meningkatkan kemampuan motoric (Ramba & Hendrik, 2019).…”
Section: Intervensi Fisioterapiunclassified