ABSTRAKKasus malaria di Kabupaten Trenggalek tahun 2014 sebesar 89 kasus, dan 83 diantaranya adalah kasus malaria impor yang dibawa oleh pekerja migran. Kasus malaria impor yang melibatkan dua domisili, dapat mempengaruhi upaya pencarian pengobatannya. Oleh karena itu, tujuan penelitian adalah untuk memberikan gambaran pola pencarian pengobatan klinis malaria impor pada pekerja migran yang berasal dari wilayah Kerja Puskesmas Pandean Kabupaten Trenggalek. Jenis penelitian adalah cross sectional deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara terhadap 26 responden penderita malaria impor yang memiliki riwayat bekerja migran tahun 2013-2015 yang dipilih secara purposif dengan kriteria inklusi berada di wilayah kerja Puskesmas Pandean saat pengambilan data. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data mengenai karakteristik responden, tempat mengalami sakit, waktu pencarian pengobatan pertama, tempat pengobatan pertama, tempat diagnosis pertama, follow up pengobatan dan kesembuhan. Hasil penelitian menunjukkan responden 100% laki-laki, usia 20-30 tahun (53,8%), dan bekerja migran di luar pulau sebagai buruh rawat kayu (50%). Menderita sakit pertama lebih banyak di daerah tujuan migrasi (53,8%). Berobat terbanyak di hari ke-3 pascamenderita gejala (34,6%). Responden yang mengalami sakit di wilayah Puskesmas Pandean mendapat pengobatan pertama terbanyak di Puskesmas (42,3%) dan di Rumah Sakit (19,2%) untuk di daerah tujuan migrasi. Diagnosis klinis malaria didapat di puskesmas (69%), hanya 11,5% yang mendapat kunjungan follow up pascapengobatan. 19,2% responden tidak sembuh atau mengalami relaps, dan memilih pengobatan lanjutan terbanyak di puskesmas (60%), tetapi terdapat 20% ke dukun. Seluruh responden memilih pengobatan klinis sebagai tempat pengobatan pertama. Namun perlu adanya follow up pengobatan yang lebih lengkap.Kata kunci: pola, pengobatan klinis, malaria impor, pekerja migran (42,3%), and hospital (19,2%)
ABSTRACT
Number of malaria cases in Kabupaten Trenggalek in 2014 is 89 cases, and 83 cases are import malaria from migrant workers. Import malaria is transmitted across two areas and affects the clinical medication seeking. This research wants to describe the pattern of clinical medication seeking for import malaria by migrant workers in Puskesmas Pandean working area. This was cross sectional study with descriptive quantitative approach. Research's sample is 26 import malaria sufferers in 2013-2015 who has chosen purposively with inclusion criteria. Interview had used to get information about characteristics, place felt the symptom, fi rst clinical medication seeking (place and time), clinical diagnosis, medication follow up, and recovery status. The result of the research shows 100% respondent is man and the age about 20-30 years old (53,8) who is working as agricultural laborers outside Java. Mostly of respondent feel the malaria symptoms in their working place (53,8%). The day seeks clinical medication at day three after symptom (34, 6%). Respondents that feel the symptom in Puskesmas Pandean workin...