Penerapan Teknologi suplementasi untuk menekan angka kematian pedet dan meningkatkan produktivitas Sapi Bali di Desa Oefafi Kabupaten Kupang

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diselenggarakan di Desa Oefafi Kabupaten Kupang dengan melibatkan kelompok peternak dengan tujuan utama meningkatkan keterampilan peternak dalam menerapkan teknologi suplementasi pada pedet dan induk sapi menggunakan pakan suplemen berbahan baku lokal yang telah diolah sebelumnya. Dengan demikian kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan peternak melalui peningkatan produktivitas ternak karena menurunnya angka kematian pedet serta peningkatan laju pertumbuhan pedet. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diselenggarakan selama 8 bulan di Desa Oefafi Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang dengan melibatkan 12 peternak dengan 230 ekor ternak sapi masing-masing 115 ekor pedet dan 115 ekor induk sapi. Tahapan-tahapan kegiatan yang dilaksanakan meliputi sosialisasi dan pembentukan kelompok, penyiapan dan pembuatan gudang penyimpanan pakan dan kandang pedet dan induk, pengadaan dan pengolahan bahan baku pakan suplemen, pelatihan dan pendampingan, pemberian pakan suplemen kepada ternak serta monitoring dan evaluasi. Melalui kegiatan ini telah mampu meningkatkan keterampilan peternak dalam menyiapkan dan meramu pakan suplemen dari bahan-bahan lokal serta memberikannya kepada pedet. Kegiatan ini telah memberikan bukti nyata kepada peternak tentang teknik perkandangan dan pemeliharaan sapi secara lebih intensif sehingga dapat menjadi acuan bagi peternak untuk memperbaiki sistem pemeliharaan ekstensif dengan penyediaan kandang dan pemberian pakan suplemen pada induk dan pedet sapi Bali. Seluruh peternak yakin dan percaya bahwa suplementasi pada pedet mampu meningkatkan produktivitas ternak sapi karena akan menurunkan angka kematian dan meningkatkan laju pertumbuhan pedet. Sebanyak 83% di antaranya yakin

Micro Policy Interventions to Increase Income in Beef Cattle Business in Kupang District

“…The decline in the population of young cows and calves is not only due to high female slaughter but also due to calf mortality which reached 26% and low birth rate of 70%. (Jelantik et al, 2019) stated that feeder production per year only reached 23% of the total population. Furthermore, it is stated that this is due to the low productivity of Bali cattle (calf crop 70.70% and calf mortality 17-35%).…”

“…In addition to being given through the mother, feed supplementation can also be given directly to calves in the form of liquid or solid feed. (Jelantik et al, 2019) stated that several types of supplements that have been tried include additional forage in the form of hay and lamtoro, liquid feed in the form of soy milk and liquid milk enhancer feed (PCPS) made from various agricultural products of corn intercropping. The results of these studies generally show that supplementing with liquid milk-enhancing feed and starter solid feed is a very efficient strategy to reduce calf mortality.…”

“…Based on the results of the studies that have been described about the benefits of feed supplementation on the chances of increasing the beef cattle population, in this simulation, the addition of feed supplementation is carried out in order to reduce beef cattle mortality. The addition of feed supplementation is done for both breeding and fattening beef cattle, at one percent (scenario II-A) and two percent (scenario II-B) as recommended by (Jelantik et al, 2019). Additions were only made to calves, adult feedlot males and adult females.…”

Konsentrasi Metabolit Darah Sapi Persilangan Ongole X Brahman yang Diberi Pakan Silase Rumput Kume dan Alysicarpus vaginalis pada Imbangan yang Berbeda

“…Kualitas rumput di padang penggembalaan pada musim kemarau sangat menurun ditandai dengan kandungan protein kasar 2-3% dan kandungan serat kasar yang tinggi mencapai 30-40% dan kandungan dinding sel meningkat menjadi 85% (Bamualim, 1988). Hal tersebut menyebabkan rendahnya palatabilitas dan nilai kecernaan rumput yaitu sebesar 42% (Jelantik, 2001). Akibatnya rumput kering tidak dapat mensuplai zat-zat gizi khususnya protein dan energi untuk pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme rumen.…”

Pengaruh Pemberian Pakan Komplit Berbasis Silase Jerami Jagung dengan Level yang Berbeda terhadap Konsumsi, Kecernaan Serat Kasar dan Lemak Kasar Sapi Bali Penggemukan

“…Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak lama dikenal sebagai gudang ternak sapi dan mempunyai peran penting dalam pemenuhan kebutuhan daging nasional. Ternak sapi di NTT umumnya dipelihara secara tradisional oleh peternak sehingga tingkat produktivitasnya rendah (Jelantik et al, 2009). Umumnya sistem penggemukan sapi potong di pulau Timor masih mengandalkan pakan hijauan (rumput, legum dan dedaunan) tanpa memperhatikan aspek kecukupan, baik dalam kuantitas maupun kualitasnya.…”