Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Tema Peristiwa Dalam Kehidupan Di Kelas v SDN 17 Kendari

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada tema peristiwa dalam kehidupan di kelas V SDN 17 Kendari. Jenis penelitin ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri 17 Kendari, yang terdiri dari guru dan siswa, 20 orang siswa perempuan dan 14 orang siswa laki- laki. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan. Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa dan data kualitatif diperoleh berdasarkan lembar observasi aktivitas mengajar guru dan lembar observasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II, dengan persentase ketuntasan 58,82% dengan rata-rata 69,11 pada siklus I menjadi 88,23% dengan rata-rata 80,70 pada siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 17 Kendari pada tema peristiwa dalam kehidupan.Kata Kunci: model problem based learning; hasil belajar

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Tematik Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 5 Sd

“…Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini tidak terlepas dari penggunan pendekatan PBL dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan pendekatan PBL mampu mengajak siswa untuk saling berdiskusi dan berpikir kritis dalam menganalisis permasalahan yang diberikan oleh guru sehingga pembelajaran ini memotivasi siswa untuk saling bekerjasama dalam menemukan pemecahan masalah yang tepat (Prasetyo, 2018;Purwaningsih, 2019). Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PBL dilakukan melalui beberapa kegiatan pembelajaran seperti membentuk kelompok, menyimak pokok permasalahan, mengklarifikasi masalah, mendefinisikan masalah, menganalisis masalah, mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesa, menetapkan langkah-langkah penyelesaian masalah, mengumpulkan informasi yang sesuai atau melakukan eksperimen, menganalisis informasi yang telah didapatkan, membuat laporan, menyajikan karya laporan pemecahan masalah, dan menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran (Dewi et al, 2019;Herfina et al, 2020;Kenedi, 2019). Dimana proses pembelajaran yang seperti ini akan cenderung berpusat kepada siswa, dan memaksimalkan peran siswa dalam kegiatan belajar.…”