2017
DOI: 10.18592/jpm.v2i2.1176
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Mata Pelajaran Matematika Berdasarkan Kurikulum 2013 Di Kelas Vii SMPN 13 Banjarmasin

Abstract: Kurikulum 2013 menekankan kepada pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific dan penilaian autentik guna mewujudkan generasi yang siap menghadapi masa depan. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang menggunakan kerjasama tim. Dimana model ini mampu membantu peserta didik, memahami konsep yang sulit, menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, dan kerjasama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran matematika berdasarkan Ku… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Guru dapat lebih efektif membagi siswa dalam satu kelompok dimana masing-masing anggota tim atau kelompok memiliki kriteria kemampuan akademik yang heterogen yaitu kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Siswa pada saat cooperative learning diberikan struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdependensi efektif diantara anggota kelompok untuk saling bekerja sama, saling berdiskusi, saling berargumentasi, serta saling membantu memahami materi pelajaran (Wati & Rivilla, 2017;Ali, 2021). Heterogenitias dalam pembentukan kelompok diharapkan dapat memberikan keseimbangan trend dominasi siswa berkemampuan tinggi, memaksimalkan peran siswa berkemampuan sedang, dan memberikan motivasi adanya perbaikan sikap serta pemahaman untuk kaum minoritas yaitu siswa berkemampuan rendah (Aulia & Fatichatul, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Guru dapat lebih efektif membagi siswa dalam satu kelompok dimana masing-masing anggota tim atau kelompok memiliki kriteria kemampuan akademik yang heterogen yaitu kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Siswa pada saat cooperative learning diberikan struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdependensi efektif diantara anggota kelompok untuk saling bekerja sama, saling berdiskusi, saling berargumentasi, serta saling membantu memahami materi pelajaran (Wati & Rivilla, 2017;Ali, 2021). Heterogenitias dalam pembentukan kelompok diharapkan dapat memberikan keseimbangan trend dominasi siswa berkemampuan tinggi, memaksimalkan peran siswa berkemampuan sedang, dan memberikan motivasi adanya perbaikan sikap serta pemahaman untuk kaum minoritas yaitu siswa berkemampuan rendah (Aulia & Fatichatul, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified