Pandemi covid-19 menyebabkan banyak perubahan pada seluruh aspek kehidupan termasuk pendidikan yang tetap terlaksana melalui sistem pembelajaran online yang bersifat terbatas. Keterbatasan ini mendasari munculnya alternatif kurikulum yang relevan berupa penyederhanaan kurikulum 2013 revisi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus pada mata pelajaran fisika SMA serta respon peserta didik, guru, dan mahasiswa terhadap penyederhanaan tersebut. Metode yang digunakan adalah mixed method menggunakan teknik Explanatory Factor Analysis (EFA) dengan uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) untuk mengetahui kevalidan instrumen serta uji Cronbach Alpha untuk mengetahui reliabilitas instrumen. Analisis deskriptif kualitatif juga dilakukan dari hasil wawancara peserta didik, guru, dan mahasiswa. Hasil analisis faktor dengan uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) dan uji Cronbach Alpha menunjukkan bahwa instrumen telah valid dan reliabel sehingga dapat digunakan dalam penelitian. Hasil analisis angket dan wawancara menunjukkan bahwa kurikulum satuan pendidikan dalam kondisi khusus telah terlaksana dengan baik. Hal ini dilihat dari kuantitas peserta didik saat pembelajaran hybrid dan reduksi waktu pembelajaran, akan tetapi menurut responden kompetensi dasar yang digunakan dianggap tidak perlu disederhanakan untuk mempertahankan kualitas kompetensi peserta didik. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa Implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus telah terlaksana dengan baik. Peserta didik, guru, dan mahasiswa mendukung implementasi Kurikulum Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus selama pembelajaran online atau hybrid learning dilaksanakan dengan tetap menggunakan kompetensi dasar pada Kurikulum 2013 Revisi.
Kata kunci: Kurikulum satuan pendidikan dalam kondisi khusus, kurikulum 2013 revisi, pembelajaran fisika SMA