2016
DOI: 10.22216/jit.2016.v10i4.579
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penerapan Kaba Minangkabau Sebagai Media Pelestarian Bahasa Amai (Ibu) Dan Kesusastraan Dalam Pendidikan Literasi

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2017
2017
2021
2021

Publication Types

Select...
5

Relationship

2
3

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Pada suku Minangkabau, kebudayaannya didasari oleh adat dan agama Islam. Dalam hubungan individu dengan kelompoknya, masyarakat Minang memiliki sifat dasar kepemilikan (Rahmat, 2016), yaitu individu merupakan milik bersama kelompoknya dan kelompok adalah milik semua anggotanya. Suku Minangkabau menganut sifat-sifat yang dianggap ideal dalam menjalani hidup.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Pada suku Minangkabau, kebudayaannya didasari oleh adat dan agama Islam. Dalam hubungan individu dengan kelompoknya, masyarakat Minang memiliki sifat dasar kepemilikan (Rahmat, 2016), yaitu individu merupakan milik bersama kelompoknya dan kelompok adalah milik semua anggotanya. Suku Minangkabau menganut sifat-sifat yang dianggap ideal dalam menjalani hidup.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Kata dendang dalam novel ini merupakan bahasa Indonesia yang merujuk ke bahasa Minangkabau dengan sebutan yang sama. Rahmat (2016) menyatakan dalam sastra lisan ketika pendendang menyampaikan kaba, dendang merupakan tuturan masyarakat Minangkabau yang dapat didengar, yakni dendang ka dimulai, maksudnya adalah dendang akan segera dimulai. Jadi makna kata dendang ialah sebuah nyanyian untuk mengungkapkan berbegai jenis perasaan seperti sedih, senang, duka, dan sebagainya yang diiringi dengan gesekan bunyi rabab, dendang juga merupakan ciri khas kesenian di Minangkabau.…”
Section: Lokalitas Dalam Novel Jemput Terbawa Karya Pinto Anugrah Berupa Kata Kerja Kata Benda Dan Kata Sifatunclassified
“…Perubahan-perubahan itu termasuk suatu bentuk perubahan pada anggota masyarakat yang dinamis. Hal ini sejalan dengan pendapat Rahmat (2016) yang menyatakan bahwa perubahan-perubahan tersebut dapat berbeda-beda karena masyarakat itu merupakan masyarakat yang dinamis. Walaupun mutisme selektif dan malu mempunyai kesamaan pada hal menarik diri pada kontak sosial, namun sesungguhnya keduanya memiliki pemahaman yang berbeda.…”
Section: Pendahuluanunclassified