2016
DOI: 10.17509/gea.v10i1.1665
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penentuan Tipologi Kawasan Rawan Gempabumi Untuk Mitigasi Bencana Di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung

Abstract: Kecamatan pangalengan di Kabupaten Bandung adalah salah satu wilayah yang mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa bumi yang terjadi 2 September 2009 dengan episentrum di selatan Tasikmalaya. Dampaknya terlihat di beberapa tempat mengalami kerusakan bangunan mulai dari tingkatan hancur sampai rusak ringan. Berdasarkan kejadian tersebut terdapat permasalahan yang dapat dikaji mengapa Kecamatan Pangalengan mengalami kerusakan cukup parah dibandingkan dengan kecamatan lain yang berdekatan. Setelah di kaji ter… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2016
2016
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(4 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Indonesia juga terletak pada petemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Berdasarkan letaknya tersebut, Indonesia menjadi negara yang rawan akan terjadinya bencana karena adanya pergerakan lempeng tektonik, terbentuknya rangkaian gunung api aktif, serta terjadinya patahan-patahan yang berpotensi sebagai sumber gempa (Malik, 2010;Rahmanelli, 2013;Atmojo, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Indonesia juga terletak pada petemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Berdasarkan letaknya tersebut, Indonesia menjadi negara yang rawan akan terjadinya bencana karena adanya pergerakan lempeng tektonik, terbentuknya rangkaian gunung api aktif, serta terjadinya patahan-patahan yang berpotensi sebagai sumber gempa (Malik, 2010;Rahmanelli, 2013;Atmojo, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Gempabumi yang terjadi di Jawa Barat berasal dari patahan aktif di darat. Karakteristik gempabumi sesar aktif ini adalah kedalamannya dangkal, magnetudo tidak terlalu besar, namun dampak yang ditimbulkan dapat merusak bangunan di atasnya (Malik, 2010).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…(Kemendikbud,2013), (Supriyono P, 2014). Kegiatan peningkatan pengetahuan tentang kerawanan terhadap gempa dengan metode sosialisasi secara langsung sudah banyak dilakukan peneliti lain di beberapa daerah seperti di Bengkulu (Edriani, Mase, and Besperi 2020), Lombok timur (Kusumawadi and Sulastri 2020), Ponorogo (Arisona 2020), Mataram (Ayub et al 2019), Bandung (Malik 2016), dan Yogyakarta(Wicaksono, Mochtar, and Kumalasari 2017) (Pristanto 2010).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Keragaman morfologi tersebut dipengaruhi oleh faktor geologi yaitu dengan adanya aktivitas pergerakan lempeng tektonik aktif di sekitar perairan Indonesia diantaranya adalah lempeng Eurasia, Australia dan Dasar Samudera Pasifik. Pergerakan lempeng-lempeng tektonik tersebut menyebabkan terbentuknya jalur gempa bumi, rangkaian gunung api aktif dan patahan-patahan yang berpotensi menjadi sumber gempa [1].…”
Section: Pendahuluanunclassified