PT Mitra Karya Tehnik Indonesia merupakan perusahaan yang belum memiliki divisi sumber daya manusia dan sistem penggajian yang pasti. Penggajian karyawan dilakukan sama rata untuk setiap jabatan dan hal ini menimbulkan ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi yang diterima. Tujuan penelitian ini adalah memberikan usulan kepada perusahaan rancangan gaji karyawan. Berdasarkan metode Point System terdapat tiga tahapan utama yaitu analisa jabatan, evaluasi jabatan, dan penentuan besaran gaji. Metode Pairwise Comparison digunakan dalam penentuan bobot setiap indikator kinerja yang akan digunakan dalam penggajian. Analisa jabatan dilakukan pada lima manajer berbeda divisi yang dirancang ulang sistem penggajiannya. Keterampilan, tanggung jawab, kondisi kerja, dan usaha adalah empat faktor utama yang digunakan dalam evaluasi jabatan. Hasil perhitungan point system didapatkan usulan gaji karyawan yang baru dari nilai satu point dengan nominal Rp 106,596.85 dan alokasi gaji dengan jumlah Rp 24,700,000 dengan Divisi Marketing (Rp 4,937,556); Divisi (Rp 5,033,409); Divisi Purchasing (Rp 4,748,913); Divisi Quality (Rp 4,938,817); dan Divisi Engineer (Rp 5,041,303). Hasil perhitungan ulang gaji menghasilkan keseluruhan gaji yang lebih tinggi untuk masing-masing jabatan jika dibandingkan Upah Minimum Regional (UMR) dan diharapkan dapat meningkatkan loyalitas karyawan.Kata Kunci: Gaji, Analisa Jabatan, Evaluasi Jabatan, Metode Point System