Abstrak: Indonesia kaya akan sumber daya alam yang melimpah, termasuk jenis tanaman herbal yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti jahe, temulawak, kunyit, kencur, dan lainnya. Banyak orang memanfaatkan tanaman ini menjadi jamu, salah satunya seperti Kelompok Wanita Tani (KWT) Mawar dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Bukit Lestari yang terletak di kecamatan ganding kabupaten Sumenep yang selanjutnya menjadi mitra dalam kegiatan ini dengan jumlah total 60 anggota. Kedua mitra ini telah merintis usaha sejak tahun 2019, namun ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan di pasar menjadikan usaha ini terbatas. Pengolahan yang dilakukan secara sederhana juga berkontribusi terhadap rendahnya produktivitas jamu yang dihasilkan. Melalui kegiatan pengabdian kepada Masyarakat program Kosabangsa, tim mengajak kedua kelompok ini untuk bermitra dan menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Melalui pembimbingan dari tim pembimbing, tim pelaksana kegiatan kosabangsa melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan pemahaman diukur melalui pemberian pretest-postest dan keterampilan mitra serta penerapan teknologi tepat guna yang dimiliki tim pendamping diukur dengan mengisi checklist dan observasi langsung. Kegiatan pelatihan dan pendampingan oleh tim pelaksana beserta tim pendamping telah terlaksana dengan baik, mendapat dukungan penuh dari mitra. Hasil kegiatan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam menerapkan teknologi selama proses pembuatan jamu sebesar 88,89% dan inovasi produk jamu cair sebesar 88,6%, serta peningkatan produktivitas jamu sebesar 80%. Kegiatan keberlanjutan dapat berupa pendampingan pengajuan izin edar BPOM dan pengembangan produk sesuai dengan iklim usaha bidang pangan yang dinamis.Abstract: Indonesia is rich in abundant natural resources, including types of herbal plants that have many health benefits, such as ginger, turmeric, galangal, and others. Many people use this plant as herbal medicine, one of which is the Mawar,s Farming Group (KWT) and Bukit Lestari’s Farming Group (KTH) which are located in Ganding Sub-district, Sumenep district which later became partners in this activity with 60 members. These two partners have been starting a business since 2019, but the imbalance between supply and demand in the market means this business is limited. Simple processing also contributes to the low productivity of the herbal medicine produced. Through community service activities for the Kosabangsa program, the team invites these two groups to partner and solve the problems being faced by parnerts. Through guidance from the supervisory team, the Kosabangsa activity implementation team carries out training and mentoring activities to improve partners’ understanding, measured through administering a pretest-posttest, and skills as well as the application of appropriate technology owned by the accompanying team, measured by filling in a checklist and direct observation. Training and mentoring activities by implementing team and accompanying team have been carried out well, receiving full support from partners. The results oh the activity can increase partners’ knowledge and skills in applying technology during the herbal medicine manufacturing process by 88,89% and liquid herbal medicine productivity by 80%. Sustainability activities can take the form assistance in applying for BPOM distribution permits and product development in accordance with the dynamic business climate in the food sector.