2015
DOI: 10.15575/436
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penampilan Karakter Agronomi 16 Genotip Kedelai (Glycine max L. Merrill) pada Pertanaman Tumpangsari dengan Jagung (Zea mays L.) Pola 3:1

Abstract: Kedelai merupakan komoditas pertanian yang sangat penting di Indonesia. Namun, produksi kedelai nasional belum dapat memenuhi kebutuhan kedelai nasional. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan pola tanam tumpangsari kedelai dengan jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mencari genotip kedelai yang mampu beradaptasi pada pertanaman tumpangsari dengan jagung pola 3:1 serta menghitung produktivitas penggunaan lahan setiap genotip pada pertanaman tumpangsari dengan jagung pola 3:1. Penelitian ini meng… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
3
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
2
Order By: Relevance
“…Sifat genetik yang dimiliki oleh setiap varietas berpengaruh terhadap karakter agronomi seperti pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah cabang (Marliah et al, 2012;Wijaya et al, 2015). Kemudian hasil penelitian Herawati et al, (2020) juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata dari varietas terhadap tinggi tanaman kedelai.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Sifat genetik yang dimiliki oleh setiap varietas berpengaruh terhadap karakter agronomi seperti pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah cabang (Marliah et al, 2012;Wijaya et al, 2015). Kemudian hasil penelitian Herawati et al, (2020) juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata dari varietas terhadap tinggi tanaman kedelai.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Tanaman kedelai varietas Anjasmoro pada lingkungan tumbuh dengan populasi sedang (333 ribu tanaman per ha, jarak tanam 40x15 cm) memberikan jumlah polong, polong bernas dan jumlah biji per batang yang lebih banyak pada populasi tanaman rapat (500 ribu tanaman per ha; jarak tanam 40x10 cm). Wijaya et al (2015), melapor bahwa dengan semakin terbatasnya lingkungan tumbuh tanaman disebabkan meningkatnya kerapatan tanaman akan meningkatkan kompetisi interspesies. Hal ini telah diperlihatkan oleh keragaman pertumbuhan tanaman, yaitu pertumbuhan tanaman cenderung tinggi tetapi jumlah cabang cenderung berkurang (Tabel 1).…”
Section: Komponen Hasilunclassified
“…In the intercropping of sweet corn and legumes need to set the type of intercrops to be effective in the improvement of microclimate and does not cause competition between crops for nutrients, water, and sunlight [31], which is sweet corn is more aggressive and competitive compared to legume [37]. On the other hand, the canopy of sweet corn can cause shade stress to affect the growth of legumes [38]. Lack of light due to shade can lead to morpho-physiological changes in crops, such as an increase in the specific leaf area, length, and width of the leaves, and lowering the diameter of stems and total dry matter of crops [39].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%