2015
DOI: 10.29122/jstmc.v16i1.2632
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pemodelan Hidrologi Dengan Menggunakan WMS (Watershed Modeling System), Daerah Kajian Di Das Ciliwung Hulu

Abstract: IntisariPermasalahan sumberdaya air dari hari ke hari semakin memburuk, baik kualitas maupun kuantitas air. DAS sebagai wadah dari berbagai komponen biosfer yang saling berinteraksi memegang peranan yang penting dalam siklus hidrologi dan fungsi penyediaan air. Berbagai macam model hidrologi telah dikembangkan, Model-model tersebut bisa digunakan untuk memecahkan permasalahan sumberdaya air tersebut. Salah satu model yang bisa digunakan adalah model rasional yang terdapat dalam Waterhsed Modeling System (WMS)… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Uji kelayakan dan keakuratan dengan koefisien determinasi (R 2 ) dan uji Nash Sutcliffe Efficiency (NSE) debit model terhadap debit observasi dalam prediksi model debit telah banyak dilakukan di beberapa wilayah DAS di Indonesia, antara lain Mubarok et al (2015), Widiatmoko et al (2020), Utami et al (2020), dan Bushron et al (2021), yang memprediksi debit puncak aliran sungai berbasis DAS dengan menggunakan model Soil and Water Assessment Tool (SWAT). Ratna et al, (2015) telah melakukan karakterisasi DAS Ciliwung Hulu dengan model berbasis DAS, yaitu Waterhsed Modeling System (WMS), di mana prediksi debit puncak dalam model WMS tersebut menggunakan model Rasional.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Uji kelayakan dan keakuratan dengan koefisien determinasi (R 2 ) dan uji Nash Sutcliffe Efficiency (NSE) debit model terhadap debit observasi dalam prediksi model debit telah banyak dilakukan di beberapa wilayah DAS di Indonesia, antara lain Mubarok et al (2015), Widiatmoko et al (2020), Utami et al (2020), dan Bushron et al (2021), yang memprediksi debit puncak aliran sungai berbasis DAS dengan menggunakan model Soil and Water Assessment Tool (SWAT). Ratna et al, (2015) telah melakukan karakterisasi DAS Ciliwung Hulu dengan model berbasis DAS, yaitu Waterhsed Modeling System (WMS), di mana prediksi debit puncak dalam model WMS tersebut menggunakan model Rasional.…”
Section: Pendahuluanunclassified