Pemilihan Materi Pembelajaran PJOK oleh Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SMA Sederajat

Abstract

The purpose of this study was to determine the selection of physical and health physical education learning materials in class X by PJOK teachers and determine the constraints or obstacles that occur in the learning process. This study uses a quantitative descriptive survey research method with research subjects 6 high school class X PJOK teachers equivalent in Turen District. Data collection used using non-test instruments, namely questionnaires and interviews. Research data from questionnaire items were changed to percentage form. The percentage of basic competence of large ball games is 60 percent, the percentage of small ball games is 31 percent, the athletic percentage is 46 percent, the percentage of martial arts is 12.5 percent, the percentage of physical fitness is 42 percent, the percentage of dexterity exercises get a percentage of 39 percent, the percentage of rhythmic gymnastics 17 percent, the percentage of water activity is 19 percent, the percentage of a healthy lifestyle results in a percentage of 58 percent, the percentage of drug and drug hazards is 68 percent. It was concluded that the PJOK teachers of class X in Turen sub-district as a whole had "chosen" the material to be taught but the learning was adapted to the facilities and infrastructure, and teacher competence.
 Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemilihan materi pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di kelas X oleh guru PJOK dan mengetahui kendala atau hambatan yang terjadi dalam proses pembelajarannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei deskriptif kuantitatif dengan subjek penelitian 6 guru PJOK kelas X tingkat SMA sederajat Se Kecamatan Turen. Pengumpulan data yang digunakan menggunakan instrumen non tes yaitu angket dan wawancara. Data hasil penelitian dari butir-butir angket diubah menjadi bentuk persentase. Persentase kompetensi dasar permainan bola besar sejumlah 60 persen, persentase permainan bola kecil sejumlah 31 persen, persentase atletik sejumlah 46 persen, persentase beladiri sejumlah 12.5 persen, persentase kebugaran jasmani sejumlah 42 persen, persentase senam ketangkasan mendapatkan hasil persentase sejumlah 39 persen, persentase senam ritmik sejumlah 17 persen, persentase aktivitas air sejumlah 19 persen, persentase pola hidup sehat mendapatkan hasil persentase sejumlah 58 persen, persentase bahaya narkoba dan napza sejumlah 68 persen. Disimpulkan bahwa guru PJOK kelas X Se Kecamatan Turen secara keseluruhan “telah memilih” materi yang akan diajarkan namun pembelajaran menyesuaikan dengan sarana dan prasarana, dan kompetensi guru.

Survey Pemilihan Materi Guru Pjok Kelas Bawah Terhadap Implementasi Kompetensi Dasar Motorik Di SD/MI Se Kecamatan Junrejo Kota Batu

“…Pada proses pembelajaran, pemilihan materi seorang guru akan sangat mempengaruhi terhadap tercapai atau tidaknya tujuan dari pendidikan nasional, terutama pada pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang memiliki tujuan begitu kompleks seperti yang sudah dijelaskan di atas, begitu pula guru PJOK harus menyajikan materi yang sesuai dengan rancangan kompetensi dasar di setiap jenjang (Wiguno & Cahyo, 2021). Guru dituntut untuk memilih materi yang ada dalam kompetensi dasar untuk diterapkan kepada siswa tersebut, hal ini sejalan dengan tugas dari seorang guru sesuai kebijakan pemerintah bahwasannya salah satu tugas pendidik adalah menyusun perangkat pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan melalui memilih materi yang terdapat pada kompetensi dasar yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar (Zaenudin Diharjo, Teguh Hari Wiguno, Pendidikan Jasmani, dan Rekreasi, & Ilmu Keolahragaan, 2021).…”

“…Kompetensi dasar berisi cakupan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik dengan begitu menentukan dan memilih materi yang ada pada kompetensi dasar merupakan hal yang penting bagi guru. Selaras dengan yang dikemukakan oleh (Wiguno & Cahyo, 2021) masalah yang sering dihadapi oleh seorang pendidik pada kegiatan pembelajaran tidak lain yaitu menentukan dan memilih materi pembelajaran atau bahan ajar yang tepat demi membantu ketercapaian kompetensi bagi peserta didik, salah satu penyebabnya adalah dalam kurikulum/silabus atau kompetensi dasar, materi bahan ajar hanya ditulis secara garis besar dalam bentuk materi pokok sehingga menjadi tugas seorang guru untuk menjabarkan materi -materi pokok tersebut.…”

“…Sarana dan prasarana mempengaruhi pemilihan materi guru dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana di sekolah sehingga guru melakukan pemilihan materi. Pemilihan materi seorang guru akan sangat mempengaruhi terhadap tercapai / tidaknya tujuan dari pendidikan nasional, terutama pada pembelajaran PJOK yang memiliki tujuan begitu kompleks seperti yang sudah dijelaskan di atas, begitu pula guru PJOK harus menyajikan materi yang sesuai dengan rancangan kompetensi dasar di setiap jenjang (Wiguno & Cahyo, 2021). Dalam penelitian ditemukan masih banyak sekolah yang belum memadai dalam hal ketersediaan sarana dan prasarana, seperti pada MIS Nurul Iman dan SDN Torongrejo 2 tidak memiliki matras untuk digunakan dalam pembelajaran senam lantai sehingga proses pembelajaran yang dilaksanakan terbilang kurang efektif dan tidak bisa dilaksanakan secara maksimal.…”

Survei Guru PJOK Terhadap Pilihan Materi Berdasarkan Kompetensi Dasar Motorik di Sekolah Dasar Kelas Bawah Se-Kecamatan Bululawang

“…Pada kompetensi inti kurikulum 2013 merupakan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik di tingkat sekolah (Munawaroh, 2018). Kurikulum merupakan suatu hal yang berperan penting pada pendidikan, kurikulum berguna sebagai acuan guru pada saat proses pembelajaran (Wiguno & Cahyo, 2021). Dapat ditarik kesimpulan bahwa kurikulum merupakan pedoman dari penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di sekolah yang bertujuan untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang teratur.…”