Pemetaan Kerentanan Tsunami Kabupaten Lumajang Menggunakan Sistem Informasi Geografis

Abstract

Kabupaten Lumajang merupakan wilayah yang rentan terhadap tsunami karena berbatasan langsung dengan Pantai Selatan yang menjadi pusat gempa bumi serta keadaan pesisir pantai selatan Lumajang yang memiliki tingkat kepadatan penduduk dan pemukiman, aktivitas pemerintahan dan perekonomian yang tinggi. Pemetaan tingkat kerentanan tsunami perlu dilakukan sebagai informasi mitigasi dan rencana tata ruang wilayah. Lokasi penelitian adalah 5 (lima) kecamatan di pesisir Pantai Selatan Lumajang yaitu Yosowilangun, Kunir, Tempeh, Pasirian, dan Tempursari. Tujuan penelitian ini adalah membuat peta kerentanan tsunami Kabupaten Lumajang menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Pendekatan variabel kerentanan meliputi elevasi daratan, kemiringan, morfometri pantai, penggunaan lahan, jarak dari pantai dan jarak dari sungai. Metodologi penelitian antara lain pengumpulan data primer dan sekunder, pengolahan data parameter yang mewakili tiap variabel kerentanan serta pemberian bobot dan skor. Hasil kajian ini menghasilkan peta-peta variabel kerentanan wilayah penelitian yang selanjutnya dapat digunakan untuk kebijakan pemerintah daerah dan tindakan mitigasi seperti pemetaan tingkat risiko tsunami.

Pemetaan Kerentanan Tsunami untuk Mendukung Ketahanan Wilayah Pesisir

“…Wilayah Indonesia merupakan wilayah tektonis aktif yaitu lokasi tumbukan beberapa lempeng tektonik, yang menyebabkan Indonesia termasuk dalam daerah yang berpotensi gempa dan rawan tsunami (Djunire 2009). Pergeseran lempeng bumi di dasar laut yang menyebabkan gempa serta menimbulkan ombak laut disebut tsunami (Widodo et al 2016).…”

“…Kerentanan merupakan suatu kondisi yang ditentukan oleh beberapa faktor dan proses fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan peningkatan kerawanan masyarakat dalam menghadapi ancaman atau bahaya (Widodo et al 2016). Kabupaten Cilacap merupakan salah satu wilayah yang berada di pesisir selatan Pulau Jawa dengan topografi landai, rata-rata 6 m di atas permukaan laut, sehingga memiliki kerentanan terhadap bencana tsunami yang cukup tinggi (Pemerintah Kabupaten Cilacap 2019).…”