Pembinaan Akhlak Peserta Didik Melalui Kegiatan Kultum (Kuliah Tujuh Menit) di SD Negeri 17 Pangkalpinang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembinaan akhlak peserta didik melalui kegiatan kultum di SD Negeri 17 Pangkalpinang, serta faktor pendukung dan penghambat pembinaan akhlak peserta didik melalui kegiatan kultum di SD Negeri 17 Pangkalpinang. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu penulis menggambarkan proses pembinaan akhlak siswa melalui kegiatan kultum dengan mewawancarai guru PAI, guru kelas dan kepala sekolah SD Negeri 17 Pangkalpinang, serta dilengkapi dengan data serta dokumentasi yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan akhlak siswa melalui kegiatan kultum di SD Negeri 17 Pangkalpinang dilaksanakan dengan menerapkan enam metode: metode teladan, metode pembiasaan, metode nasehat, metode cerita, metode perumpamaan dan metode ganjaran. Upaya pembinaan akhlak melalui kultum dengan penerapan keenam metode tersebut hasilnya sudah cukup baik, dan berjalan sesuai dengan jadwal dan program yang dibuat, serta dilakukan evaluasi kegiatan dengan melihat sejauh mana perkembangan tingkah laku peserta didik setelah melaksanakan kultum. Sedangkan faktor pendukung dan penghambat pembinaan akhlak peserta didik melalui kegiatan kultum di SD Negeri 17 Pangkalpinang yaitu dapat dilihat dari faktor internal yaitu peserta didik mendengarkan dengan baik materi kultum yang disampaikan, peserta didik terlambat mengikuti kultum dan berisik ketika pelaksanaan kultum. Sedangkan faktor eksternal yaitu terdapat kerja sama yang baik antara sesama pendidik untuk menertibkan peserta didik, adanya ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai dalam pelaksanaan kultum, serta adanya alokasi waktu yang dikhususkan untuk kultum. Kemudian untuk faktor penghambatnya yaitu pendidik sering berhenti menyampaikan materi kultum di tengah-tengah karena merasa terganggu dengan siswa yang berisik

Peningkatan Karakter Peserta Didik Berbasis Projek Profil Pelajar Pancasila di SMPN 12 Gorontalo

“…Kultum merupakan sebuah metode menyampaikan nasihat baik atau ceramah kepada orang lain secara singkat namun bermakna. Menurut Ariyanto (dalam Hawa, Syarifah, & Muhamad, 2021) menjelaskan bahwa kultum adalah suatu kegiatan yang didalamnya terdapat penyampaian ajaran keagamaan yang dibatasi oleh waktu. Kultum berpusat pada topik yang berkaitan dengan keyakinan atau konsep dalam mewujudkan kebajikan.…”

Forming Student Confidence through Seven-Minute Lecture Activities at Islamic Elementary School

“…The noble character of students is formed from one of the religious teachings, for example, the implementation of a cult. Because the cult contains religious sciences in the form of orders to do good and prohibitions to stay away from evil (Hawa et al, 2021).…”

“…This research does not only focus on changes in students' self-confidence but focuses on the character of independence, courage, discipline, and communication. While research (Hawa et al, 2021) shows that a seven-minute lecture can be carried out using six methods, namely the exemplary method, the habituation method, the advice method, the story method, the parable method, and the reward method. Cult activities using these six methods have had good results in fostering the morals of students at SD Negeri 17 Pangkalpinang.…”

Upaya Guru Pai Dalam Menumbuhkan Kecerdasan Spiritual Siswa Di SMP Negeri 2 Jalancagak

“…Berikut gambaran kegiatan keagamaan membaca Asmaul Husna di SMP Negeri 2 Jalancagak: Gambar 1.2 : Program pembiasaan membaca Asmaul Husna di SMP Negeri 2 Jalancagak 3. Kegiatan Kultum (Kuliah Tujuh Menit) Dengan dilaksanakannya kegiatan kultum ini diharapkan siswa dapat membedakan mana yang harus dilakukan dengan yang tidak, mana yang baik dan mana yang buruk, karena sebelum masuk kedalam kelas siswa terlebih dahulu telah diberikan nasihat atau siraman rohani (Hawa, Syarifah, & Muhammad, 2021). Pembiasaan ini dipimpin langsung oleh Guru PAI, materi yang disampaikan melalui kultum ini biasanya mengenai motivasi agar siswa selalu bersemangat dalam menunut ilmu, cerita-cerita tentang kisah para sahabat Nabi, dan materi tentang Ketuhanan yang mana membahas mengenai bersyukur kepada Allah, harus dapat merealisasikan perilaku dalam setiap arti Asmaul Husna.…”