2021
DOI: 10.36722/jpm.v4i1.935
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengolahan Limbah Cair Produksi Tempe di Kampung Tempe Kota Tangerang

Abstract: <p><em>Perkembangan industri tempe di Kota Tangerang didukung oleh salah satu sentra industri tempe yaitu Kampung Tempe, Koang Jaya, Karawaci, Tangerang, Banten. Industri tempe pada dasarnya akan menghasilkan limbah, baik berupa limbah cair maupun limbah padat yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan. Limbah padat hasil produksi tempe dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sedangkan limbah cair hasil produksi tempe langsung dibuang ke lingkungan tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Kebutuhan yang tinggi akan air dalam proses produksi tempe sejalan dengan volume limbah cair yang dihasilkan. Limbah cair ini meliputi air bekas dari proses perebusan, perendaman, pencucian, dan peragian kedelai, yang umumnya dibuang langsung ke saluran air di lokasi produksi tempe, dan ini dapat menimbulkan potensi pencemaran lingkungan (Perdana & Widiawati, 2021). Kandungan pada limbah tersebut berupa protein, karbohidrat, dan lemak yang dapat memberikan bau tidak sedap serta mengurangi estetika lingkungan sekitar (Arwindah et al, 2018;Gunawan et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kebutuhan yang tinggi akan air dalam proses produksi tempe sejalan dengan volume limbah cair yang dihasilkan. Limbah cair ini meliputi air bekas dari proses perebusan, perendaman, pencucian, dan peragian kedelai, yang umumnya dibuang langsung ke saluran air di lokasi produksi tempe, dan ini dapat menimbulkan potensi pencemaran lingkungan (Perdana & Widiawati, 2021). Kandungan pada limbah tersebut berupa protein, karbohidrat, dan lemak yang dapat memberikan bau tidak sedap serta mengurangi estetika lingkungan sekitar (Arwindah et al, 2018;Gunawan et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kandungan paling dominan pada limbah cair pengolahan tempe adalah kandungan protein yang sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme di alam. Untuk skala industri rumah tangga, jumlah limbah cair tempe yang dihasilkan dari pengolahan 100 kg e-ISSN: Available online at ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/konversi DOI: 10.20527/k.v11i2.14206 100 kedelai cukup tinggi yaitu mencapai sekitar 2 m 3 (Perdana dan Widiawati, 2021). Dari jumlah limbah cair tersebut, potensi pencemaran air akibat limbah tempe cukup tinggi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Mutu tempe yang dihasilkan juga tidak selalu konsisten. Tempe yang dihasilkan terkadang memiliki rasa pahit, selain itu berbau tidak sedap dan mudah busuk (Perdana & Widiawati, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified