Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Potensi Desa Sebagai Destinasi Wisata Di Desa Belilik

Abstract

Desa Belilik merupakan desa terbesar di Kecamatan Namang dengan luas wilayahnya meliputi 4,12% dari total luas Kecamatan Namang. Desa Belilik belum memiliki wisata yang cukup dikenal di masyarakat dan tertinggal dari Desa Namang yang memiliki wisata Hutan Pelawan. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini sebagian besar potensi wilayah Desa Belilik masih belum dikembangkan secara optimal. Hal ini lah yang menjadi dasar untuk melakukan kegiatan pengabdian dengan memberdayakan masyarakat Desa Belilik dalam pemanfaatan potensi desa sebagai destinasi wisata. Berdasarkan hasil survey, permasalahan di desa Belilik dapat digolongkan menjadi dua yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) dan lingkungan. Permasalahan inilah yang menjadi acuan dalam merancang program kerja apa saja yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pengabdian. Adapun metode yang dilakukan untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah melakukan survey lokasi, penyusunan program kerja, pembekalan mahasiswa sebagai bagian tim pengabdian, sosialisasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat, pelaksanaan kegiatan dan melakukan promosi terhadap Desa Belilik. Kegiatan pengabdian di Desa Belilik dapat dikatakan berjalan sesuai dengan rencana dan mendapat respon positif dari masyarakat. Terbukti dari respon masyarakat yang rata-rata memberikan apresiasi puas terhadap kegiatan pengabdian. Kerjasama tim yang dilakukan saat kegiatan pengabdian sedikit demi sedikit mengikis sikap individualisme antar warga maupun internal tim pengabdian. Pengetahuan masyarakat pun bertambah, terutama mengenai kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan maupun potensi desa. Destinasi wisata di Desa Belilik kembali dibuka dengan adanya objek wisata Mahali Park hasil pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan potensi desa

Ecovillage Market Segmentation Based on Sustainability Tourism Concept at Panji Village

“…Development eco-village aims to make the community aware of being able to manage the Citanduy watershed in order to maintain its sustainability [5]. The study of ecovillage [6] shows that to realize the village as an eco-village necessary to involve the community in protecting the environment, as well as utilizing mangrove forests as a natural tourist attraction. Both studies have similarities with this study related to ecovillage but have different development goals because this study it focuses more on finding priority market segmentation that Panji Village can aim for when developing Panji Tourism Village based on village development with an eco-village concept.…”

Pelatihan Penggunaan Website sebagai Media Informasi Profil Desa

“…Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah studi pustaka yang berkaitan dengan bahan pelatihan (Sucipto 2021) dan juga dilakukan survey untuk mencari data-data yang berkaitan dengan potensi desa (Amelia et al 2017). Survey juga dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam mengembangkan potensi desa (Sutadji et al 2016).…”

“…Jika website desa ampu diolah dengan baik dan tepat maka dapat juga dimanfaatkan untuk melakukan promosi terkait potensi daerah wisata, hasil kerajinan, dan hasil kebun yang dimiliki. Wawancara kepada aparat desa dan penduduk juga dilakukan untuk mencari data dan informasi berkaitan dengan apa saja yang dibutuhkan dalam pelatihan penggunaan website profil desa (Amelia et al 2017). Sebagai bagian dari tim pengabdian kepada masyarakat, pembekalan kepada mahasiswa dan penyusunan program kerja selama KKN juga diperlukan untuk menunjang kegiatan pengabdian (Limijaya et al 2018), salah satunya kegiatan pelatihan pengelolaan website profil desa.…”