Pembentukan Green Entrepreneurial Behavior Pada Mahasiswa

Abstract

Penelitian ini merupakan salah satu upaya untuk menumbuh kembangkan perilaku berwirausaha yang hijau, yakni perilaku bisnis mandiri yang praktiknya memperhatikan keseimbangan antara aspek ekonomi, aspek keorganisasian, dan aspek masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan perbedaan persepsi dasar perilaku berwirausaha secara hijau antara mahasiswa jurusan Akuntansi dan Manajemen yang mengambil Mata kuliah Kewirausahaan pada TA 2014/2015 untuk dapat menerapkan nilai-nilai Green Entrepreneurial Behavior (GEB). Dengan jenis data primer adalah data ordinal, maka pendekatan non-parametrik digunakan dalam penelitian ini. Adapun pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji Mann-Whitney untuk menguji perbedaan respon pada 2 kelompok sampel mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kewirausahaan pada masa penelitian berlaku, yakni Semester Gasal TA 2014/2015 di Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntansi. Perbedaan perlakuan pada responden terletak pada materi perkuliahan bahwa tidak setiap kelompok sampel menerima materi yang mendasarkan pada materi dari Rumah Perubahan sebagai literatur dasar perkuliahan. Adapun asumsi terhadap literatur dasar adalah pada menyampaikan secara implisit mengenai green entrepreneurship yang membekali GEB mahasiswa. Adapun teknik penentuan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Hasil penelitian menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan terhadap dasar perilaku berwirausaha secara hijau antara mahasiswa jurusan Akuntansi dan Manajemen yang mengambil Mata kuliah Kewirausahaan pada TA 2014/2015 untuk dapat menerapkan nilai-nilai Green Entrepreneurial Behavior.

Untitled

“…Selama dua dekade terakhir disiplin kewirausahaan telah berkembang dari studi tentang pengusaha dan ekonomi kewirausahaan menjadi subjek yang lebih luas, menggabungkan promosi pola perilaku kewirausahaan bisnis, individu dan institusi, kemitraan universitas-industri-pemerintah, start-up dan peningkatan, aspirasi dan orientasi kewirausahaan (Qoriani, 2019). Kewirausahaan dan literatur ekonomi telah mencurahkan perhatian yang semakin meningkat kontribusi perguruan tinggi kepada masyarakat dan pembangunan ekonomi secara lebih langsung, melalui program Entrepreneurial University (Anisah & Wandary, 2015). Namun, apa kewirausahaan pada perguruan tinggi?…”

Pelatihan untuk Meningkatan Semangat Green Entrepreneur pada Siswa Sekolah Menengah Atas

“…Banyak dari mahasiswa yang lebih berminat untuk bekerja di perusahaan besar (Marliana, 2018;Vivathuvahna & Nugroho, 2015) ataupun bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) setelah mereka lulus kuliah. Berwirausaha menjadi pilihan terakhir ketika seseorang tidak diterima bekerja sebagai karyawan ataupun gagal menjadi PNS (Anisah, 2012). Hal ini dikarenakan para mahasiswa menganggap keamanan dari segi karir maupun keuangan dalam jangka panjang lebih bisa ditawarkan oleh perusahaan besar maupun PNS (Marliana, 2018).…”

“…Oleh karena itu, semua orang dapat menjadi wirausahawan apabila memanfaatkan kemapuan diri serta mempelajari dan memiliki pengetahuan tentang kewirausahaan. Menjadi wirausahawan berarti seseorang berani menggunakan kemampuan dan kekuatan diri untuk mempekerjakan diri sendiri, memulai, mengatur, mengelola, dan bertanggung jawab akan suatu usaha (Anisah, 2012).…”

“…Di sisi lain, saat ini, banyak terjadi perubahan dalam aspek bisnis dan lingkungan. Pada dekade ini penerapan konsep green economy sedang menjadi hal yang ditekankan di dunia bisnis (Anisah, 2012). Oleh karena itu yang menjadi perhatian bukan hanya membuat seseorang tertarik untuk menjadi wirausahawan.…”

“…Hal ini berarti para wirausahawan dituntut untuk peduli terhadap permasalahan yang ada di masyarakat, utamanya yang terkait dengan isu/permasalahan lingkungan. Anisah (2012) mengungkapkan bahwa konsep green entrepreneurship memperhatikan aspek individu dan organisasi yang terlibat dalam aktivitas kewirausahaan untuk menciptakan manfaat bagi lingkungan. Para green entrepreneur menjalankan kegiatan wirausaha (menghasilkan barang/jasa) dengan memperhatikan keseimbangan antara aspek ekonomi, lingkungan dan masyarakat.…”