Pemanfaatan Pohon Pisang Untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat

Abstract

This community service was carried out in form of training for the society in Tlogosari Wetan, Semarang. It was held in the hall of Tlogosari wetan centre. In this training, the participants were given some materials relating to how to get money by making products from all parts of banana trees. The methods which were used in this community service were explaining and question and answer. All the participants were excited and did not go anywhere till the training was over. They asked many questions on how to make products from banana, banana leaves, etc. The result of this training shows that the participants are getting interested in making products from banana trees to increase their income Key words: banana, banana trees, income ?é?á Abstrak: kegiatan IbM ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan bagi masyarakat di tlogosari wetan, semarang. Kegiatan ini dilaksanakan di aula kelurahan tlogosari wetan. Para peserta yang hadir diberikan materi-materi yang berkaitan dengan pemanfaatan pohon pisang untuk menjadi produk-produk yang bisa dipasarkan. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah penjelasa, dan tanya jawab. Semua peserta sangat tertarik dalam kegiatan ini sehingga acara ini tetap berlangsung dengan baik hingga akhir acara. Para peserta memberikan banyak pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana membuat produk olahan dari pisang, daun pisang dan bahkan dari pohonya. Hasil dari kegiatan ini menunjukan bahwa semua peserta sangat tertarik untuk memulai membuat produk-produk olahan dari pisang dan pohonya untuk meningkatkan pendapatan mereka. ?é?á Kata kunci: pisang, pohon pisang, pendapatan

Pelatihan Pemanfaatan Kulit Pisang Menjadi Es Krim sebagai Produk Unggulan di Desa Sijang Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat

“…pengetahuan masyarakat mengenai kulit pisang pun masih banyak yang tidak mengetahuinya sehingga olahan dari bahan ini pun masih jarang ditemukan. Olahan yang dapat dibuat dengan bahan sampingnya kulit pisang adalah tepung kulit pisang, kripik, manisan, es krim dan olahan turunan lainnya (Lestari et al, 2012).…”

“…Hasil pertanian dari buah pisang di Desa Sijang cukup melimpah namun pemanfaatan yang dilakukan pada semua bagian pohon pisangnya sendiri masih terbatas (Lestari et al, 2012). Dengan adanya potensi hasil pertanian tersebut dapat menjadi sebuah peluang yang baik dalam meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat yang ada di Desa Sijang.…”

“…Es krim menjadi salah satu olahan yang dibuat dalam pelatihan ini karena olahan panganan ini memiliki proses yang cukup mudah untuk dikerjakan, selain itu waktu pengerjaannya tidak memakan waktu lama. Proses dalam pembuatan es krim kulit pisang ini hanya memakan waktu 4-6 jam (Angelina et al, 2020;Arifki & Barliana, 2018;Lestari et al, 2012;Setiawan et al, 2018). Hal lain yang mendasari es krim kulit pisang dijadikan unggulan produk di Desa adalah karena panganan ini digemari semua kalangan dan memiliki tekstur unik dan rasa yang manis serta tekstur yang lembut.…”

Inovasi Pemanfaatan Limbah Batang Pisang Menjadi Camilan “Kedebong Taro” Bernilai Ekonomis Di Desa Bagik Polak Barat

“…Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut, maka timbul gagasan untuk mengoptimalkan pemanfaatan produksi dari bahan batang pohon pisang sendiri yang selama ini sering diabaikan dan dibuang begitu saja. Solusinya adalah memanfaatkan batang terssebut untuk diolah menjadi bahan makanan atau cemilan [5][6] Kedebong Taro, adalah olahan berupa batang pisang yang diolah menjadi cemilan keripik taro. Dengan demikian, hal itu akan mengurangi limbah sampah dari pohon pisang, serta pemanfaatan pohon pisang yang tadinya tidak berguna dan bernilai menjadi bernilai ekonomis untuk membantu memperbaiki perekonomian masyarakat sekitar [7] [8].…”