Abstrak: Mikro organisme lokal berfungsi sebagai nutrisi bagi tanaman dan menjadi pembenah tanah. Selain itu MOL juga sebagai bahan dekomposer pengganti EM-4 ataupun MA-11. Pembuatan MOL sangat mudah didapatkan dari limbah rumah tangga seperti sayuran, buaha-buahan dan nasi yang tidak dimamfaatkan.Sebagai upaya menjaga lingkungan yang berkelanjutan dan mengurangi biaya produksi pembuatan pupuk organik. Sistem evaluasi yang digunakan dalam pembuatan mol adalah dengan menyiapkan media-media dan di campur aduk dengan campuran EM-4 dan didiamkan selama satu bulan. Selain itu penguatan kelembagaan pada KUBE Pemuda Gubuk Timuk juga menjadi perhatian. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu: pemamfaatan limbah rumah tangga sebagai alternatif pembuatan MOL sebagai dekomposer dan pelatihan manajmen keuangan sederhana pada KUBE Pemuda Gubuk Timuk, Desa Sukadana, Kabupaten Lombok Timur. Metode pengabdian menggunakan rekayasa sosial dimana, seluruh peserta kegiatan berpartisipasi aktif bersamatim pengabdian dan kelompok KUBE. Hasil pengabdian menunjukkan sebanyak 80 persen KUBE telah memahami dengan baik proses pembuatan Mol. Indikator keberhasilan yang dicapai oleh mitra dalam pembuatan MOL adalah dari segi hasil produksi, masyarakat merasa puas dengan produk yang dibuat sehingga banyaknya pesanan dari masyarakat, sebagian besar anggota kelompok pemuda gubuk timuk memhami cara produksi MOL dengan baik, adanya produksi MOL yang sudah di dilakukan. Bahwa petani merasa puas dengan hasil yang di dapatkan sehingga para petani ingin terus melakukan pemesanan produk MOL. Dengan demikian program pembuatan MOL pada pemuda gubuk timuk Desa Sukadana memiliki andil yang cukup besar dalam merubah paradigma masyarakat tentang sampah rumah tangga.Abstract: Local microorganisms function as nutrients for plants and become soil improvers. In addition, MOL is also a decomposer material to replace EM-4 or MA-11. Making MOL is very easy to obtain from household waste such as vegetables, fruits and rice that are not utilised as an effort to maintain a sustainable environment and reduce the production costs of making organic fertiliser. The evaluation system used in making MOL is to prepare the media and mix it with EM-4 mixture and let it sit for one month. In addition, institutional strengthening of the Gubuk Timuk Youth KUBE is also a concern. The objectives of this service activity are: Utilisation of household waste as an alternative to making MOL as a decomposer and training in simple financial management at the Gubuk Timuk Youth KUBE, Sukadana Village, East Lombok Regency. The service method uses social engineering where all activity participants actively participate with the service team and the KUBE group. The results of the service showed that 80 per cent of KUBE had a good understanding of the process of making moles. Indicators of success achieved by partners in making MOL are in terms of production results, the community is satisfied with the products made so that many orders from the community, most members of the youth group gubuk timuk understand how to produce MOL well, the existence of MOL production that has been done. That farmers feel satisfied with the results obtained so that farmers want to continue to order MOL products. Thus the MOL production programme for the youth of gubuk timuk Sukadana Village has a significant contribution in changing the community paradigm about household waste.