Pemanfaatan Ekstrak Daun Tembelekan Dan Daun Pepaya Sebagai Pengendali Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L. )

Lolodatu, Yunita; Jati, Wibowo Nugroho; Zahida, Felicia

doi:10.24002/biota.v4i2.2473

Cited by 3 publications

(5 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Tembelekan mengandung senyawa alkaloid, flavonoids, dan triterpenoid yang berperan sebagai pestisda alami yang dapat mengendalikan hama kumbang maupun penggerek batang (Nuraini & Ratnasari, 2021). Ekstrak daun tembelekan dapat mengendalikan hama ulat grayak pada tanaman cabe (Lolodatu et al, 2019). Senyawa tanin yang terdapat pada daun tembelekan berfungsi sebagai antioksidan dalam bahan kosmetik sebagai pencerah dan pelembab wajah (Sriwati et al, 2019).…”

Section: Lantana Camara (L) (Tembelekan/tahi Ayam)unclassified

Keragaman Jenis Dan Potensi Tumbuhan Liar Di Kawasan Bekas Likuifaksi Desa Jono Oge Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah

Sudewi

Saleh

2023

Biofarm

View full text Add to dashboard Cite

Keberadaan tumbuhan liar yang memiliki daya tumbuh cepat, serta kemampuan beradaptasi tinggi pada berbagai kondisi, sangat potensial jika dimanfaatkan secara optimal. Jono Oge merupakan salah satu kawasan bekas likuifaksi yang merupakan habitat bagi tumbuhan liar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan liar yang potensial dari lahan bekas likuifaksi di Desa Jono Oge Kabupaten Sigi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Jelajah (eksplorasi) menelusuri lokasi penelitian kawasan bekas likuifaksi dari bagian timur ke barat, mengamati bagian kiri dan kanan habitat keberadaan tumbuhan liar hingga tidak lagi ditemukan adanya spesies tumbuhan baru. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan melakukan identifikasi jenis tumbuhan liar kemudian mengambil gambar sampel melalui aplikasi Picture this yang tersedia di Google Playstore serta pencocokan dengan menggunakan buku identifikasi tanaman. Penelusuran kajian literatur dari berbagai artikel maupun buku yang terkait potensi dari jenis tumbuhan liar. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 20 jenis tumbuhan liar yang hidup pada lahan bekas likuifaksi dengan potensinya pada bidang pertanian (sebagai pupuk organik, pestisida, insektisida dan herbisida nabati), perikanan (tempat berlindung dan menetasnya organisme di perairan), peternakan (sumber pakan ternak/ruminansia), kesehatan/farmasi (bahan baku obat/sumber pengobatan), kecantikan (pelembab dan pencerah wajah), energi (bahan bakar alternatif) maupun industri (pengolahan tekstil).

show abstract

Section: Lantana Camara (L) (Tembelekan/tahi Ayam)unclassified

Keragaman Jenis Dan Potensi Tumbuhan Liar Di Kawasan Bekas Likuifaksi Desa Jono Oge Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah

Sudewi

Saleh

2023

Biofarm

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Selanjutnya filtrat diuapkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 40 o C dengan kecepatan 40 rpm (Lolodatu et al, 2019). Sampel diuapkan hingga dihasilkan ekstrak kental.…”

Section: Penyiapan Serbuk Dan Ekstraksi Daun Tembelekan Dan Mimbaunclassified

“…Hal ini diperkuat oleh Cania & Setyaningrum (2013), bahwa alkaloid juga mempengaruhi aktivitas makan pada hama karena metabolit ini dapat menghambat reseptor perasa pada daerah sekitar mulutnya sehingga menyebabkan hama tidak mampu mengenali makanannya. Masuknya alkaloid pada tubuh hama akan bertindak sebagai stomach poisoning atau racun perut dengan mendegradasi membran sel dan menembus dinding usus yang selanjutnya akan menghambat sistem metabolisme sehingga mempengaruhi sistem pencernaan hama (Lolodatu et al, 2019).…”

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

“…Sejalan dengan penelitian Laoh (2013), bahwa semakin tinggi konsentrasi pestisida nabati yang digunakan maka pengaruh yang ditimbulkan juga semakin besar dan cepat dalam membunuh keong mas. Kelebihan kombinasi menurut Lolodatu (2019), yaitu dapat memberikan efek sinergis dan antagonis yang bertujuan agar kandungan kimia tercampur sehingga memberikan efek yang lebih efektif terhadap hama. Hal ini selaras dengan kontrol positif yang mengalami mortalitas keong mas dengan persentase 100% pada jam ke-36.…”

Section: Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Mortalitas Keong Masunclassified

See 1 more Smart Citation

Efektivitas ekstrak N-Heksana daun tembelekan (Lantana camara L.) dan mimba (Azadirachta indica A. Juss) terhadap mortalitas keong mas (Pomacea canaliculate L.)

Mirna,

Baharuddin,

Zahra

et al. 2023

J. AGRO

View full text Add to dashboard Cite

Golden snail is one of the potential pests for agricultural failure in Indonesia. One of the methods used to control golden snail pests is the use of botanical pesticides. The purpose of this study was to determine the potential of L. Camara and A. Indica extracts as botanical pesticides to control the golden snail. The stages of research activities consisted of : extractionusing the maceration method; phytochemical screening; application of N-Hexane extract from tembelekan leaves and neem leaves; Observation of the golden snail mortality. The experimental method used was a completely randomized design (CRD) with nine treatments and three replications. Observations were made every 6 hours for 48 hours. Analysis of mortality data using ANOVA and DMRT follow-up test. The results showed that the secondary metabolite compounds from tembelekan and neem extracts that act as botanical pesticides are flavonoids, alkaloids, and triterpenoids. The most effective treatment in controlling the golden snail was the E3 treatment with a combination of 15% tembelekan n-hexane extract and 15% neem n-hexane extract achieving a 100% mortality percentage at 36 hours. Based on the analysis, it is known that the treatment of tembelekan and neem leaf extracts had a significant effect on golden snail mortality with Fcount (3.22) > Ftable (2.51).ABSTRAK Keong mas merupakan salah satu hama potensial terhadap kegagalan pertanian di Indonesia. Salah satu cara yang digunakan untuk mengendalikan hama keong mas yaitu menggunakan pestisida nabati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekstrak L. Camara dan A. Indica sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan keong mas. Tahapan kegiatan penelitian terdiri dari: esktraksi dengan metode maserasi; skrining fitokimia; pengaplikasian ekstrak N-Heksana daun tembelekan dan daun mimba; pengamatan mortalitas keong mas. Metode eksperimen dengan rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan sembilan perlakuan dan tiga ulangan. Pengamatan dilakukan setiap 6 jam selama 48 jam. Analisis data mortalitas dengan menggunakan ANOVA dan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa golongan senyawa metabolit sekunder dari ekstrak tembelekan dan mimba yang berperan sebagai pestisida nabati yaitu flavonoid, alkaloid, dan triterpenoid. Perlakuan yang paling efektif dalam mengendalikan keong mas yaitu pada perlakuan E3 dengan kombinasi ekstrak n-heksana tembelekan 15% dan ekstrak n-heksana mimba 15%. Berdasarkan analisisnya, diketahui bahwa perlakuan ekstrak daun tembelekan dan mimba tersebut memiliki pengaruh nyata terhadap mortalitas keong mas dengan Fhitung (3,22)>Ftabel (2,51).

show abstract

“…Maserate is filtered with filter paper. Purik leaf extract was evaporated using a rotary evaporator with a temperature of 40 o C (Lolodatu et al, 2019).…”

Section: Research Procedures Making Extract Of Purik Leaves (M Speciosa)mentioning

confidence: 99%

The Use of Purik Leaf Extract (Mitragyna speciosa) on Hematological and Histopathological Profile of Vannamei Shrimp (Litopenaeus vannamei) on Vibrio Parahaemolyticus Infection

Sugiharta,

Fadjar,

Hardoko

2023

jppipa, pendidikan ipa, fisika, biologi, kimia

View full text Add to dashboard Cite

The purpose of this study was to analyze the optimal dose of Purik leaf extract (Mitragyna speciosa) which has antibacterial compounds to treat vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) that infected by Vibrio parahaemolyticus. The method used in this research is experimental study with Completely Randomized Design (CRD). The results form GC-MS analysis of purik leaf extract showed that the most abundance compounds were Quinic acid and Mitragynine from flavonoid and alkaloid class. Total Hemocytes Count (THC) after purik leaf treatment on vibrio infected vannamei shrimp showed that extract at 250 mg/L dose showed the best result with 8.03x106 cells/ml. The Differential Haemocyte Count (DHC) after treatment showed that the most effective dose is 250 mg/L with 20.33% hyaline, 23.67% semigranular cells, and 56% granular cells. Based on histopatology observation of vannamei hepatopancreas after treatment showed that the best dose is 250 mg/L with 1.20% haemorrhage, 1.20% necrosis, and 1.40% cell inflammation. Purik leaf extract which contains many compounds can be useful as an antibacterial to inhibit and destroy V. parahaemolyticus bacteria and proven to treat vannamei shrimp (L. Vannamei) that infected by V. parahaemolyticus

show abstract

Pemanfaatan Ekstrak Daun Tembelekan Dan Daun Pepaya Sebagai Pengendali Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L. )

Cited by 3 publications

References 0 publications

Keragaman Jenis Dan Potensi Tumbuhan Liar Di Kawasan Bekas Likuifaksi Desa Jono Oge Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah

Keragaman Jenis Dan Potensi Tumbuhan Liar Di Kawasan Bekas Likuifaksi Desa Jono Oge Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah

Efektivitas ekstrak N-Heksana daun tembelekan (Lantana camara L.) dan mimba (Azadirachta indica A. Juss) terhadap mortalitas keong mas (Pomacea canaliculate L.)

The Use of Purik Leaf Extract (Mitragyna speciosa) on Hematological and Histopathological Profile of Vannamei Shrimp (Litopenaeus vannamei) on Vibrio Parahaemolyticus Infection

Contact Info

Product

Resources

About