Pelatihan Standar Akuntansi Pesantren dalam penyusunan laporan keuangan bagi staf keuangan pondok pesantren

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membantu pesantren agar dapat lebih baik dalam menyusun laporan keuangannya agar akuntabilitas dan tanggung jawab dari laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan ke publik secara lebih baik pesantren untuk penyusunan laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi pesantren. Lokasi mitra pengabdian berada di Way Ratai Kabupaten Pesawaran dan di Dusun Umbul Kates Tanjung Sari Natar, dimana terdapat pondok pesantren penghafal alquran dan Pondok Pesantren Al Hidayah. Metode yang digunakan pelatihan, pendampingan dan pendampingan penerapan Teknologi dengan Luaran dari hasil pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keahlian staf keuangan mitra dalam penyusunan laporan keuangan berdasarkan standar yang sudah ditetapkan oleh organisasi profesi Ikatan Akuntan Publik dan dapat dipublikasikan pada jurnal atau prosiding pengabdian pada masyarakat serta diberitakan dalam media online. Hasil pengabdian yang dilaksanakan secara keseluruhan, kenaikan pengetahuan dan pemahaman peserta pelatihan rata-rata 30 persen dari keseluruhan peserta. Sedangkan kenaikan sebesar 0 persen dialami oleh 5 peserta yang tetap belum memahami mengenai materi yang disampaikan dan merasa kurang cukup waktunya, membutuhkan penjelasan secara lebih intens. 100 persen peserta kegiatan rata-rata belum pernah mengikuti pelatihan sejenis, sehingga dibutuhkan pendampingan lebih lanjut. Kata kunci: Pelatihan, Pedoman Akuntansi Pesantren

Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan pada Pondok Pesantren Al I’tishom Berbasis Komputerisasi

“…Pernyataan tersebut menuntut ponpes agar menyusun laporan keuangannya sesuai standar akuntansi. Yuliansyah et al (2020), Hal tersebut didukung oleh penelitian Mania (2008) yang mengungkapkan bahwa observasi dapat menjadi alat bantu untuk mencari informasi permasalahan dan Ayudia et al (2016) menggunakan hasil observasi dalam menemukan permasalahan.…”

Evaluasi Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Maluku Tenggara

“…Untuk itu standar akuntansi sangat diperlukan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan agar laporan keuangan dapat dipahami, relevan dan andal serta ditafsirkan dengan baik oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan yang sama. ( Yuliansyah, 2020). Menurut Harahap & Maulana, 2021 laporan keuangan akan menjadi alat untuk menganalisis kinerja keuangan, sehingga memberikan informasi mengenai posisi keuangan sebagai dasar [engambilan keputusan keuangan.…”

Pelatihan Kepemimpinan Berbasis Nilai-Nilai Islam pada Siswa SMA LPP UMI Makassar

“…Setiap item diukur dengan 5 (lima) poin skala likert (Likert-scale) yang dimulai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju). Kuisioner ini dinilai efektif untuk mengukur efektivitas pemahaman peserta dan juga telah digunakan oleh beberapa kegiatan pengabdian sebelumnya dari berbagai konteks (Fadhil & Ashoer, 2019;Simangunsong, Fahmi, & Sagala, 2019;Yuliansyah et al, 2020).…”

“…Hasil ini juga sejalan dengan beberapa pengabdian terdahulu yang mengonfirmasi bahwa kepemimpinan Islam memegang peranan penting dalam kehidupan berorganisasi (Alawiyah, Sukarti, & Rachmahana, 2014). Selain itu, dari konteks kepemimpinan secara umum, hasil ini juga sejalan dengan kegiatan sebelumnya yang menekankan pentingnya menanmakan jiwa kepemimpinan kepada para pemuda (Dwinarko, Sulistyanto, Widodo, & Mujab, 2021;Simangunsong et al, 2019;Yuliansyah et al, 2020). 2) Pada tahap kedua, yaitu sesi diskusi, mereka memertanyakan banyak hal mulai dari sejarah kepemimpinan dalam Islam, bagaimana Nabi Muhammad sebagai pimpinan tertinggi menjalankan kepemimpinannya, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan materi.…”

“…Kami juga berpendapat bahwa pertanyaan ini masih sebatas hal yang mendasar, sehingga kami bisa menjawab pertanyaan atau menanggapi pernyataan para pengurus OSIS SMA LPP UMI Makassar. Hal ini juga sejalan dengan kegiatan sebelumnya yang melakukan sesi diskusi dan menjawab pertanyaan peserta dengan baik (Dwinarko et al, 2021;Yuliansyah et al, 2020). 3) Tahap terakhir, yaitu evaluasi yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana pemahahan peserta setelah diberikan materi kepemimpinan Islam.…”