Pelatihan Perpajakan Bagi Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah Bidang Usaha Dagang Pada UMKM Binaan Pusat Inkubasi Bisnis Syariah Majelis Ulama Indonesia (PINBAS MUI)

Abstract

Pemerintah telah menerbitkan kebijakan penurunan tarif PPh Final menjadi 0,5 persen bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Aturan tersebut dituangkan dalam PP No. 23/2018 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu sebagai pengganti atas PP. No. 46/2013, yang diberlakukan secara efektif pada tanggal 1 Juli 2018. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk: (1) memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada pelaku UMKM mengenai ilmu perpajakan khususnya yang terkait dengan PPh UMKM; (2) memberikan pemahaman mengenai PP. No. 23/2018 tentang perubahan tarif pajak UMKM terutama mengenai subjek dan objek pajaknya; (3) memberikan pelatihan pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak, kode EFIN, akun DJP Online, Kode Billing, cara bayar dan cara lapor PPh Final menurut PP. No. 23/2018. Metode yang digunakan adalah Webinar Daring dengan Aplikasi Zoom. Teknik evaluasi menggunakan metode Pre-Test dan Post-Test kepada peserta sebagai bentuk evaluasi kegiatan. Hasil dari kegiatan ini adalah (a) kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik tanpa ada kendala yang berarti; (b) peserta dapat mengikuti acara dengan tertib dari awal sampai dengan akhir; (c)seluruh narasumber dapat hadir dan menyampaikan materinya; (d) waktu yang terbatas sehingga tidak dapat menjelaskan materi secara mandalam; (e) pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara daring yang menyebabkan kurang ada interaksi langsung antara narasumber dan peserta serta gangguan jaringan dalam pelaksanaan kegiatan.

Training on Preparing Financial Reports Using Accurate Software for MSMEs

“…Accurate is a feature-rich accounting software specially designed for small and medium enterprises [9] The presentation of Accurate Software includes: how to create an initial database, the features in the Accurate software, introducing the existing modules, namely the general module, bank cash module, inventory module, sales module, purchasing module, fixed asset module, list module. Offers convenience to carry out the process of making simple financial reports [10] In the final activity, the presenters and implementers provided reinforcement on the material that was considered important and provided enrichment. Before ending, the presenters and training participants conducted a question and answer session to discuss things that were not yet understood.…”

“…Accurate is a feature-rich accounting software specially designed for small and medium enterprises[9] The presentation of Accurate Software includes: how to create an initial database, the features in the Accurate software, introducing the existing modules, namely the general module, bank cash module, inventory module, sales module, purchasing module, fixed asset module, list module. Offers convenience to carry out the process of making simple financial reports[10]…”

Cross Border Community Empowerment Through Selling Price Literacy: Evidence From Indonesia–timor Leste Cross Borders

“…Figure 4). Determining the cost of production is a mechanism for identifying, recording, classifying and calculating the overall costs incurred in producing a product (Apipah et al, 2022;Mulyati et al, 2021;Yustitia & Adriansah, 2022).…”

Pelatihan Menghitung Harga Pokok Produk dan Menyusun Laporan Keuangan Sederhana Bagi Pelaku Usaha Di Desa Pelem Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung

“…Harga jual yang tidak tepat tentu saja bisa mengakibatkan kerugian, dan jika terjadi terus-menerus usaha tidak akan bertahan (Mulyani et al, 2021). Akan tetapi, Sebagian besar pelaku usaha kecil dalam menentukan harga jual tidak mendasar pada perhitungan HPP yang sesuai dengan kaidah akuntansi, utamanya pada penyusutan asset tetap (Wulandari et al, 2022) pada UMKM adalah manajemen yang kurang baik dalam pencatatan akuntansi (Widyowati et al, 2019) bahkan ketidakpahaman akan pentingnya penyusunan laporan keuangan (Luh Gede Bevi Libraeni et al, 2022). Sehingga pelaku usaha kecil menganggap bahwa melakukan pencatatan keuangan terlalu merepotkan (Rayyani et al, 2020).…”