2020
DOI: 10.20414/transformasi.v16i2.2715
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pelatihan pembuatan alat deteksi sederhana boraks dan formalin

Abstract: [Bahasa]: Salah satu masalah kesehatan di Indonesia adalah rendahnya kesadaran para pedagang makanan kecil tentang keamanan pangan. Penggunaan bahan pengawet berbahaya yang tidak diperuntukan untuk makanan seperti boraks dan formalin masih banyak digunakan. Masyarakat memiliki peran penting untuk turut mengawasi peredaran makanan yang diduga mengandung pengawet berupa boraks dan formalin. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah mengedukasi masyarakat mengenai bahan kimia berbahaya yang digunakan untuk pengawet… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(10 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Metodemetode tersebut relatif selektif dan sensitif akan tetapi memerlukan waktu analisis yang lama, membutuhkan banyak reagen, dan tidak ekonomis karena harganya yang sangat mahal [4]. Dibutuhkan alat yang portable sekaligus mempunyai tingkat keakuratan yang tinggi sehingga dapat diaplikasikan secara langsung oleh masyarakat [5].…”
Section: Abstrakunclassified
“…Metodemetode tersebut relatif selektif dan sensitif akan tetapi memerlukan waktu analisis yang lama, membutuhkan banyak reagen, dan tidak ekonomis karena harganya yang sangat mahal [4]. Dibutuhkan alat yang portable sekaligus mempunyai tingkat keakuratan yang tinggi sehingga dapat diaplikasikan secara langsung oleh masyarakat [5].…”
Section: Abstrakunclassified
“…Kegiatan diskusi dengan masyarakat bertujuan untuk transfer teknologi dengan cara kegiatan penyuluhan untuk memberikan pengetahuan awal, pelatihan singkat, pendampingan dan evaluasi bersama (Hardi et al, 2021). Proses evaluasi kegiatan dilakukan melalui proses diskusi dengan masyarakat dengan tujuan mengetahui respons terhadap materi hasil penyuluhan yang diaplikasikan pada sebuah produk (Supardan, 2020). Proses pelatihan dan pendampingan merupakan kegiatan yang penting dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat karena merupakan cara paling efektif meningkatkan kualitas masyarakat di satu daerah (Yudiawan & Ahmadi, 2020).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Secara keseluruhan sebanyak 14,15% sampel tidak memenuhi persyaratan, karena mengandung bahan kimia yang telah dilarang penggunaannya pada makanan. Bahan kimia yang ditemukan pada sampel-sampel tersebut di antaranya dengan jumlah yang paling banyak adalah 1.002 sampel mengandung cemaran mikroba yang melebih batas yang telah ditetapkan, kemudian 416 sampel mengandung pemanis buatan (siklamat, dll) yang melebihi batas dalam penggunaannya, 253 mengandung pengawet benzoat, 197 sampel mengandung rhodamin B, 151 sampel mengandung formalin, dan 138 sampel terdeteksi mengandung boraks (natrium tetraborate) (Supardan, 2020). Di samping itu juga, pada tahun 2017 lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kota Mataram, telah melakukan pengujian terhadap 277 sampel makanan, dimana 32,49 % sampel tidak memenuhi persyaratan, karena ditemukan sampel-sampel positif yang mengandung boraks, yakni khususnya pada sampel mie kuning basah dan sampel kerupuk.…”
Section: Pendahuluanunclassified