Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Kesantunan Berbahasa dalam Cuitan Twitter Bertema Internalized Sexism 'Internalisasi Seksisme': Suatu Kajian Pragmatik

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pelanggaran prinsip kerja sama dan kesopanan berbahasa, serta kemungkinan penyebab munculnya pelanggaran-pelanggaran tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan topik utama yaitu pelanggaran prinsip kerja sama dan kesantunan berbahasa yang terdapat dalam komentar terhadap cuitan Twitter bertema internalized sexism. Sumber data penelitian adalah komentar-komentar berbahasa Indonesia dalam cuitan akun @cunggun. Data penelitian ini dikumpulkan melalui metode simak dengan teknik tandai dan catat. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis isi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat pelanggaran prinsip kerja sama yang dikelompokkan menjadi pelanggaran terhadap maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim relevansi, dan maksim cara. Kemudian, pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa terjadi pada pelanggaran maksim kebijaksanaan, maksim kemurahan, maksim penerimaan, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan, dan maksim kesimpatian. Pelanggaran ini dilakukan sebagai bentuk kemarahan petutur atas cuitan penutur yang dianggap merendahkan sesama kaum wanita.

Analysis of the use of discourse deixis on antagonistic actions in ‘Pourris Gâtes’

“…The steps include (1) identifying antagonistic actions through the methods of telling and showing, expressive illocutionary speech acts, the usage of discourse deixis anaphora and cataphora, sentence effectiveness, and the principle of cooperation in the conversations between Juan Carlos, Francis, Phillippe, Stella, and Alexandre in the film "Pourris Gâtés," (2) describing the usage of discourse deixis anaphora and cataphora, as well as expressive illocutionary speech acts based on the 6 basic human emotions according to Ekman (in Aswari & Diana, 2016;Sofa, 2019), sentence effectiveness (Finoza in Budiman et al, 2023), and the principle of cooperation (Grice in E. Citra, 2021;Y. Citra & Fatmawati, 2021;Damayanti & Inayatillah, 2023;Izzuddin, 2022;Ridwan & Triyani, 2023;Rismaya, 2020;Sabrina et al, 2023;Safitri & Suhardi, 2022). After obtaining the required data, the data is analyzed using the interactive model.…”

“…According to Grice (in E. Citra, 2021;Y. Citra & Fatmawati, 2021;Damayanti & Inayatillah, 2023;Izzuddin, 2022;Ridwan & Triyani, 2023;Rismaya, 2020;Sabrina et al, 2023;Safitri & Suhardi, 2022), the principle of cooperation is divided into four maxims: (1) maxim of quantity, (2) maxim of quality, (3) maxim of relation, and (4) maxim of manner. In relation to the theory of character characterization, this study adopts the theory of the telling and showing methods from Pickering & Hoeper.…”

Analisis Pragmatik Kesantunan Berbahasa di Balai Pengajian Madinatul Jalal Bireuen Aceh

“…Leech berpendapat bahwa maksim kedermawanan bias disebut dengan maksim kemurahan hati, artinya orang yang bertutur diharapkan dapat menghormati orang lain. Penghormatan terhadap orang lain dapat terjadi jika penutur mengurangi keuntungan atas dirinya sendiri dan memaksimalkan keuntungan untuk orang lain (Rismaya, 2020). Prinsip kesantunan dengan maksim kedermawanan menurut Leech yang terdapat pada novel Bumi Manusia adalah sebagai berikut: "Ilmei lon brie keu gata".…”