2018
DOI: 10.1088/1755-1315/106/1/012074
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pathok Negoro mosque as the form of territorial defense region of Mataram Kingdom of Islam Java in Jogjakarta

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
5
0
4

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(9 citation statements)
references
References 1 publication
0
5
0
4
Order By: Relevance
“…The mosque building in Yogyakarta is used for the territorial concept. Pathok Negoro mosque placement in Yogyakarta's urban spatial layout manifests the transcendent concept (Setyowati, Hardiman, & Murtini, 2018).…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 98%
“…The mosque building in Yogyakarta is used for the territorial concept. Pathok Negoro mosque placement in Yogyakarta's urban spatial layout manifests the transcendent concept (Setyowati, Hardiman, & Murtini, 2018).…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 98%
“…Masjid Pathok Negara dalam konteks tata ruang kesultanan juga merupakan manifestasi dari konsep mancapat-mancalima (Setyowati, Hardiman, and Murtini 2018). Menurut Ossenbruggen, bahwa mancapat berasal dari kata manca yang berarti sebuah titik pusat yang dikelilingi oleh empat titik dengan masingmasing titik melambangkan empat arah mata angin (Aliyah, Setioko, and Wisnu 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Untuk melindungi wilayah Keraton sebagai sumber daya, dibangun sistem pertahanan berupa benteng setinggi tiga setengah meter dan lebar mencapai tiga sampai empat meter, pelengkung, serta parit sedalam tiga meter dengan lebar empat meter. Sistem pertahanan buatan yang mengelilingi wilayah keraton tersebut berada di sisi dalam kedua sungai yang merupakan sistem pertahanan alami yaitu, sungai Winongo dan sungai Code (Sabdacarakatama, 2008: 103;dan Nugraha, 2014: 215 Sumber: Diolah berdasarkan Sabdacarakatama (2008); Nugraha (2014); Setyowati et al (2017;Hadi & Roychansyah (2018); dan Setyowati et al (2018).…”
Section: Sistem Pertahanan Kombinasiunclassified
“…Selain memanfaatkan sungai sebagai sistem pertahanan alami dan benteng yang merupakan sistem pertahanan buatan, menurut Setyowati et al (2017: 15-17); Hadi & Roychansyah (2018: 150-151); dan Setyowati, et al (2018: 2) pada tahun 1700-1800 juga dibangun sistem pertahanan masyarakat dalam wujud berupa masjid dan dikenal dengan istilah pathok negoro. Masjid Pathok Negoro dibangun di empat penjuru mata angin dengan menggunakan konsep Macapat (kiblat papat lima pancer), dengan empat masjid berada di empat arah mata angin dan Masjid Gedhe Kauman sebagai pusatnya.…”
Section: Sistem Pertahanan Kombinasiunclassified
See 1 more Smart Citation