2021
DOI: 10.1016/j.electstud.2020.102238
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Parties as pay-off seekers: Pre-electoral coalitions in a patronage democracy

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
4
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
6
2

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(8 citation statements)
references
References 25 publications
0
4
0
2
Order By: Relevance
“…Model koalisi Office-seeking merupakan penggabungan beberapa partai politik dengan pertimbangan ingin mendapatkan kekuasaan atau jabatan-jabatan strategis dalam sebuah kepemerintahan. Sedangkam koalisi model policy-seeking mendasarkan pertimbangan penggabungan beberapa partai politik karena mempertimbangkan keselarasan kebijakan partai, kesamaan ideologi dan program kegiatan partai politik (Prastya et al, 2021) Di Indonesia, orientasi koalisi lintas partai politik dalam Pilkada langsung cenderung bersifat Office-seeking, yang pembentukan koalisi berdasarkan pertimbangan pragmatis seperti memburu jabatan, uang dan kekuasaan, tidak memperhatikan kesamaan ideologi ataupun platform partai, serta bersifat jangka pendek (Ekawati, 2019;Hendrawan et al, 2021;Nadir, 2013;Romli, 2017;Tjahjoko, 2015). Sealin itu, pembentukan koalisi model Office-seeking cenderung bersifat incidental (adh occoalition), yang pembentukannya terikat pada suatu agenda politik tertentu.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Model koalisi Office-seeking merupakan penggabungan beberapa partai politik dengan pertimbangan ingin mendapatkan kekuasaan atau jabatan-jabatan strategis dalam sebuah kepemerintahan. Sedangkam koalisi model policy-seeking mendasarkan pertimbangan penggabungan beberapa partai politik karena mempertimbangkan keselarasan kebijakan partai, kesamaan ideologi dan program kegiatan partai politik (Prastya et al, 2021) Di Indonesia, orientasi koalisi lintas partai politik dalam Pilkada langsung cenderung bersifat Office-seeking, yang pembentukan koalisi berdasarkan pertimbangan pragmatis seperti memburu jabatan, uang dan kekuasaan, tidak memperhatikan kesamaan ideologi ataupun platform partai, serta bersifat jangka pendek (Ekawati, 2019;Hendrawan et al, 2021;Nadir, 2013;Romli, 2017;Tjahjoko, 2015). Sealin itu, pembentukan koalisi model Office-seeking cenderung bersifat incidental (adh occoalition), yang pembentukannya terikat pada suatu agenda politik tertentu.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…No obstante, ofrecen escaso poder explicativo donde los márgenes de victoria son amplios o cuando se unen partidos con ideologías opuestas, donde se forman las denominadas alianzas antihegemónicas. 3 Éstas encuentran mejor respaldo teórico en las investigaciones generadas en entornos hegemónicos o autoritarios, caracterizados por prácticas clientelistas en la dinámica política (Hendrawan et al, 2021) y/o donde subsisten partidos dominantes en el marco de contiendas formalmente democráticas (Kavasoglu, 2022). Factores como la hegemonía, erosión oficialista y ciclo electoral son aspectos clave para su configuración en el contexto subnacional mexicano .…”
Section: Teoría Sobre Las Alianzas Electorales Y Los Casos Negativosunclassified
“…This process marks the beginning of the transition period because it has entered the stages of the general election. Meanwhile, the schedule and polling day is set for April 17, 2019, where the President's power is in a transitional period until a new leader is inaugurated on October 20, 2019 (Hendrawan et al, 2021). According to the electoral rules in Indonesia, the transferring of the President's power has a time lag of six months because it starts from the registration stage till the day of swearing-in.…”
Section: Toward a Conceptual Of Legal Framework In Indonesiamentioning
confidence: 99%