“…Kasus PGK menjalani hemodialisa 2-3 kali seminggu dengan lama durasi 3 sampai 5 jam tiap hemodialisa. Kasus PGK yang menjalani hemodialisa harus mematuhi diet, minum obat, pembatasan cairan, apabila cairan itu tidak observasi secara ketat maka akan terjadi kelebihan cairan antara sesi dialysis, maka akan menimbulkan beberapa dampak yaitu edema, penambahan berat badan dan sesak nafas karena edema pulmo (Anita & Novitasari, 2017) Konsekuensi pembatasan cairan pada kasus PGK yang menjalani hemodialisa adalah timbulnya rasa haus dan mulut kering (Dasuki & Basok, 2019) Rasa haus dapat mengakibatkan kasus PGK tidak mematuhi diet pembatasan asupan cairan sehingga mengalami kelebihan cairan atau overhidrasi (Rahma, 2017) Tanpa adanya pembatasan asupan cairan mengakibatkan cairan menumpuk dan menimbulkan edema di sekitar tubuh, kondisi ini akan membuat tekanan darah meningkat dan memperberat kerja jantung, penumpukan cairan juga akan masuk ke paru-paru sehingga membuat kasus PGK mengalami sesak nafas sehingga secara tidak langsung berat badan juga akan mengalami peningkatan yang cukup tajam, mencapai lebih dari berat badan normal yaitu 0,5 kg /24 jam (Brunner, 2016) Berbagai penelitian menunjukkan bahwa intervensi manajemen rasa haus dapat dilakukan berbagai cara, yaitu dengan menyikat gigi, menghisap es batu (sipping ice cube), berkumur dengan air biasa, berkumur dengan obat kumur, mengunyah permen karet atau permen mint dan menggunakan fuit frozen atau buah yang dibekukan (Armiyati et al, 2019).…”