2018
DOI: 10.21776/ub.jrm.2018.009.02.11
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Optimasi Parameter Quenching dan Tempering pada HRP Steel Lokal sebagai Baja Armor Nasional

Abstract: Armor steel is a high strength and hardness steel that used to protect against damage by an object, individual or vehicle from direct pressure of projectile. In Indonesia, this steel is made of hot rolled plate steel and heat treated by quench and temper, the result is Quenched & Tempered Steels used for military components (such as main batle tank and the like) and commercials (such as making heavy equipment and others) manufactures. The problems of this study can be formulated by "What are the optimum hardn… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(3 citation statements)
references
References 4 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Yurianto dkk. (2018) melakukan studi tentang parameter quenching dan tempering terhadap pelat baja armour hasil proses hot rolled [2]. Hasil penelitiannya menunjukkan dengan kenaikan waktu tahan proses quenching dan tempering mengakibatkan peningkatan nilai impak dan kekerasan yang baik.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Yurianto dkk. (2018) melakukan studi tentang parameter quenching dan tempering terhadap pelat baja armour hasil proses hot rolled [2]. Hasil penelitiannya menunjukkan dengan kenaikan waktu tahan proses quenching dan tempering mengakibatkan peningkatan nilai impak dan kekerasan yang baik.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Merupakan proses pemanasan baja yang sudah dikeraskan atau telah melalui proses hardening. Proses ini dilakukan dibawah temperatur kritis, dengan tujuan untuk menghilangkan tegangan dalam dan meningkatkan keuletan dari baja tersebut [2].…”
Section: Temperingunclassified
“…Tempering dilakukan dengan memanaskan kembali spesimen pada tungku pemanas dengan variasi suhu 250 °C, 350 °C, dan 450 °C dengan holding time 2 jam yang kemudian didinginkan dengan udara pada suhu ruangan untuk meningkatkan keuletan, menghilangkan tegangan sisa, dan diikuti dengan penurunan kekerasan [12]. Gambar 9.…”
Section: Perlakuan Panas (Heat Treatment)unclassified