Optimasi Konsentrasi Olive Oil Tehadap Stabilitas Fisik Sediaan Sabun Cair

Murti, I. K. A. Y.; Putra, Imam Pangestiansyah; Suputri, N N K T; Wijayanti, Nanik; Yustiantara, Putu Sanna

doi:10.24843/jfu.2017.v06.i02.p03

Cited by 7 publications

(8 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Untuk menguji sediaan biosurfaktan maupun detergen cair, dilakukan uji organoleptik (Febriani & Andiani, 2020), uji pH (Maranggi et al, 2020), uji bobot jenis (Maranggi et al, 2020), stabilitas busa (Murti et al, 2018) daya detergensi (Arnelli, 2010) dan uji cemaran dari limbah deterjen cair dengan membandingkannya dengan deterjen komersial.…”

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

“…Uji selanjutnya, yaitu stabilitas yaitu uji yang merepresentasikan persentase daya tahan busa ketika digunakan untuk pencucian. Menurut (Murti et al, 2018) stabilitas busa merupakan representasi dari tingkat ketahanan gelembung detergen, dimana setelah lima menit busa dari detergen yang baik akan mampu bertahan hingga 60-70% dari volume awal (Murti et al, 2018).…”

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

See 1 more Smart Citation

Efektivitas Pemanfaatan Daun Kelor sebagai Alternatif Biosurfaktan Detergen dengan Metode PRES (Prinsip Rotary Evaporator Sederhana)

et al. 2022

View full text Add to dashboard Cite

Salah satu upaya mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah detergen adalah dengan pemanfaatan bahan alami sebagai pengganti surfaktan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan detergen berbahan aktif biosurfaktan daun kelor dengan metode Prinsip Rotary Evaporator Sederhana (PRES). Pemanfaatan daun kelor (Moringa olifera) dilakukan dengan mengekstraksi daun kelor menggunakan metode maserasi hingga menghasilkan biosurfaktan, yang kemudian diolah menjadi detergen cair. Untuk menguji sediaan biosurfaktan maupun detergen cair, dilakukan beberapa uji, yaitu organoleptik, pH, bobot jenis, stabilitas busa, daya detergensi, dan cemaran dari limbah detergen cair kemudian dibandingkan dengan detergen komersial. Hasil detergen cair menggunakan metode PRES menunjukkan mutu detergensi yang sebanding dengan detergen komersial, karena memiliki stabilitas busa mencapai 97%, dengan daya detergensi mencapai 80%, namun tingkat limbah cemaran yang tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode PRES dapat menghasilkan detergen cair dengan stabilitas busa dan mutu detergen yang baik, namun memerlukan penelitian lebih lanjut untuk dapat meminimalkan tingkat cemaran limbah yang dihasilkan.

show abstract

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

Efektivitas Pemanfaatan Daun Kelor sebagai Alternatif Biosurfaktan Detergen dengan Metode PRES (Prinsip Rotary Evaporator Sederhana)

et al. 2022

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Campuran dihomogenkan dengan menggunakan magnetic stirrer hingga terbentuknya busa. Ketinggian busa pada menit pertama dan menit kelima diukur kemudian dihitung menggunakan Persamaan 1 (Murti et al, 2018).…”

Section: Stabilitas Busaunclassified

Karakteristik Fisikokimia dan Antibakteri Sabun Padat dengan Penambahan Ekstrak Kulit Kopi Arabika (Coffea arabica L.)

Ramadhan¹,

Rendi²,

Destiana³

2022

Teknotan

View full text Add to dashboard Cite

Ekstrak kulit kopi arabika berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pembuatan sabun karena adanya kandungan polifenol yang bersifat sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik fisik dan kimia, sifat antibakteri, dan tingkat kesukaan sabun padat dengan penambahan ekstrak kulit kopi. Rancangan percobaan yang digunakan berupa rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 4 taraf perlakuan (P) dengan konsentrasi (0%, 0,5%, 1%, dan 1,5% ekstrak kulit kopi) dengan 3 kali ulangan. Data diolah menggunakan metode One Way ANOVA dengan uji lanjutan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikansi 5%. Dari hasil pengujian yang diperoleh, penambahan ekstrak kulit kopi tidak berpengaruh nyata terhadap stabilitas busa, nilai pH, kadar air, jumlah asam lemak bebas, aroma, dan tekstur tetapi berpengaruh nyata terhadap parameter warna. Namun nilai stabilitas busa, nilai pH, kadar air, dan jumlah asam lemak bebas pada seluruh perlakuan telah sesuai dengan SNI 3532:2016. Hasil pengujian zona hambat antibakteri memperlihatkan bahwa penambahan ekstrak kulit kopi (1-1,5%) masuk dalam kategori medium dengan nilai berkisar 8,61-9,28 mm, yang berarti penambahan antioksidan cukup berpengaruh. Sabun padat yang dihasilkan memiliki warna putih bening sampai agak kecoklatan, aroma khas sabun, dan tekstur yang keras dimana sabun dengan penambahan 1% ekstrak kulit kopi (P2) merupakan perlakuan terbaik karena memiliki warna yang lebih diminati oleh panelis.

show abstract

“…The appearance of liquid soap was concerned with color. Color is the wavelength of light that emits from soap and can be captured by the senses of sight [20]. Moringa seed extract has a yellow color [15].…”

Section: Colormentioning

confidence: 99%

The Characteristics of Liquid Soap with Additional Variations of Moringa Seed Extract (Moringa oleifera L.)

et al. 2021

View full text Add to dashboard Cite

Soap is a cleaning compound formed from the reaction between fatty acid compounds and alkaline bases. Various types of soap have been circulating in the market, one of which is liquid soap. Liquid soap that has antibacterial abilities is needed by many people. Moringa seed extract is one of the natural ingredients that can be used as an active ingredient in making liquid soap because it can inhibit bacterial growth. This study aims to determine the effect of variations in the addition of extracts and to obtain the best extract concentration treatment on physical, chemical, and organoleptic. The addition of moringa seed extract used was administered at 3%, 5%, and 7%. Data analysis was carried out by applying the ANOVA (Analysis of Variance) with a significant level of 5%. The De Garmo method was used to formulate the best liquid soap recommendation among various treatments. The results showed that the addition of moringa seed extract had a significant effect on the parameters of free alkali content, viscosity, specific gravity, antibacterial activity, and organoleptic. The best recommendation for liquid soap is a soap with a concentration of 7% with specific gravity characteristics of 1.066 g/ml, the viscosity of 1.983 cP, pH value of 10.53, foaming power of 5.63 cm, foam stability of 94.64%, and free alkali content of 0.023%, and the antibacterial ability against S. aureus bacteria (clear zone) was 19.17 mm.

show abstract

Optimasi Konsentrasi Olive Oil Tehadap Stabilitas Fisik Sediaan Sabun Cair

Cited by 7 publications

References 0 publications

Efektivitas Pemanfaatan Daun Kelor sebagai Alternatif Biosurfaktan Detergen dengan Metode PRES (Prinsip Rotary Evaporator Sederhana)

Efektivitas Pemanfaatan Daun Kelor sebagai Alternatif Biosurfaktan Detergen dengan Metode PRES (Prinsip Rotary Evaporator Sederhana)

Karakteristik Fisikokimia dan Antibakteri Sabun Padat dengan Penambahan Ekstrak Kulit Kopi Arabika (Coffea arabica L.)

The Characteristics of Liquid Soap with Additional Variations of Moringa Seed Extract (Moringa oleifera L.)

Contact Info

Product

Resources

About