Optimasi dan Validasi Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi untuk Menetapkan Kadar Asam Klorogenat dalam Ekstrak Etanol Daun Yakon (Smallanthus sonchifolius (Poepp. & Endl.) H. Robinson)

Abstract

<p><span id="docs-internal-guid-c5cb41fa-7fff-bcb7-a369-034e4910c35f"><span>Yakon merupakan tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan dan kebutuhan pangan. Salah satu kandungan zat berkhasiat dalam daun yakon adalah asam klorogenat. Asam klorogenat diketahui memiliki aktifitas sebagai antioksidan, antikanker dan antidiabetes. Penentuan kadar asam klorogenat dalam matriks yang kompleks diperlukan metode yang selektif dengan ketelitian dan ketepatan yang baik. Pada penelitian ini dilakukan optimasi dan validasi metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) fase balik untuk penetapan kadar asam klorogenat. Ekstrak dibuat secara ultrasonikasi menggunakan pelarut etanol 95%. Kondisi optimum diperoleh menggunakan fase gerak asam format 0,1% dalam asetonitril–asam format 0,1% dalam air (gradien); fase diam oktadesilsilan (C</span><span><span>18</span></span><span>) pada suhu 30 ºC dan detektor UV pada panjang gelombang 328 nm. Metode KCKT ini memberikan hasil yang memiliki ketelitian yang tinggi dengan simpangan baku relatif 0,79% dan ketepatan yang baik dengan perolehan kembali 97,50%. Kadar asam klorogenat yang diperoleh dalam ekstrak etanol 95% daun yakon sebesar 1,02%.</span></span></p><p> </p><p dir="ltr"><span>Optimization and Validation of High Performance Liquid Chromatography Methods for Determination of Chlorogenic Acid Levels in Ethanol Extracts of Yakon Leaves (</span><span>Smallanthus sonchifolius</span><span> (Poepp. & Endl.) H. Robinson). </span><span>Yacon is a plant that can be used for medication and food needs. One of the bioactive compounds of yacon leaves is chlorogenic acid. Chlorogenic acid has various biological activities, such as antioxidant, anticancer and antidiabetic activities. </span><span>To determine the chlorogenic acid in such complex matrix, such selective methods with good precision and acuracy are required.</span><span> In this study, the optimization and validation of reverse phase high performance liquid chromatography (HPLC) method for chlorogenic acid determination </span><span>were performed</span><span>. The extract was prepared by ultrasonication in 95% ethanol</span><span>.</span><span>The optimized condition for HPLC </span><span>obtained was by using</span><span> mobile phase 0.1% formic acid in acetonitrile – 0.1% formic acid in water with gradient elution, stationary phase octadesylsilane (C</span><span><span>18</span></span><span>) at 30 </span><span><span>o</span></span><span>C and UV detector at of 328 nm. The result showed that HPLC method had high precicion with relative standard deviation of 0.79% and high accuracy with recovery of 97.50%. The chlorogenic acid in the ethanol 95% extract of </span><span>Y</span><span>acon leaves was 1,02%.</span></p><div><span><br /></span></div>

Optimasi dan Validasi Metode KCKT untuk Identifikasi dan Penetapan Kadar Vitamin B1, B3, B6, dan Kofein dalam Suplemen Kesehatan

“…Data hasil uji akurasi dari enam senyawa yang diukur menggunakan larutan spiked sample dengan syarat keberterimaan mengikut pada Burges (untuk presisi) dan AOAC International (untuk akurasi dan linearitas) dapat dilihat pada tabel di bawah ini: hasil uji dengan baik, sehingga dapat dilanjutkan untuk mengerjakan parameter uji validasi (Aziz 2020). Uji selektifitas dilakukan untuk megetahui apakah suatu metode dapat memisahkan analit dari senyawa pengotor, matriks, atau degradan.…”

“…Begitu pula dengan rentang persen perolehan kembali pada parameter akurasi memenuhi syarat keberterimaan. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nyata antara bobot baku pembanding yang ditambahkan dan bobot baku pembanding yang diperoleh kembali (Aziz 2020).…”

“…Semakin mendekati nilai 1 maka kurva seri baku yang dianalisis semakin linear. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh matriks terhadap analit pada metode yang digunakan (Aziz 2020).…”

“…Sedangkan hasil uji kuantitasi (LOQ) memberikan informasi konsentrasi terendah analit dalam sampel yang masih dapat ditetapkan kadarnya secara akurasi dan presisi sesuai dengan syarat keberterimaan pada metode analisa ini. Dengan mengetahui nilai LOD dan LOQ dapat menjadi pedoman berapa konsentrasi terendah dari enam analit tersebut dalam sediaan suplemen kesehatan yang dipersiapkan untuk melakukan pengujian identifikasi dan penetapan kadar (Aziz 2020).…”