Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Marginal Kering untuk Budidaya Padi Gogo di Riau

Idwar, Idwar; Hamzah, Anthony; Nasrul, Besri

doi:10.31258/unricsagr.1a25

Cited by 3 publications

(3 citation statements)

References 1 publication

(1 reference statement)

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Lahan marginal memiliki berbagai potensi pembudidayaan seperti padi, jagung, kelapa sawit, ubi dan kacang tanah (Idwar et al, 2019). Potensi sektor peternakan, sektor wisata bisa menjadi pilihan dalam pemanfaatan potensi lahan marginal juga bisa dimanfaatkan di sektor peternakan selain potensi tanaman pangan.…”

Section: Pengertian Lahan Marginal (Marginal Land)unclassified

Menggali Potensi Pemanfaatan Lahan Marginal Menjadi Lahan Produktif Dalam Rangka Mempertahankan Ketersediaan Pangan Di Masa Mendatang

Ervianti,

Reniati,

Yoga

2024

SEPA J. SepAgr

View full text Add to dashboard Cite

Marginal land is a critical land that is less promising. This study aims to identify and analyze the potential of marginal land to anticipate future food availability and to review the constraints faced by marginal land. The methods used is literature study and comparative study. A literature study was conducted to obtain a theoretical basis on the standard of agricultural research centers on marginal lands, while a comparative study was conducted to obtain an overview of agricultural research on marginal lands in Indonesia. The results showed that marginal land had various cultivation potentials such as rice, corn, oil palm, sweet potatoes, and peanuts. The potential of the livestock sector and the tourism sector can also be a potential choice for exploiting the potential of marginal land. The potential for marginal land in the future is expected to be used as a more productive land as an alternative in preparing food availability in the future. So that food and ecosystem stability is maintained. Socio-economic aspects that are considered in the management of marginal land include agro-economy, production, marketing, and institutions. Meanwhile, the constraints on the utilization of marginal land are, among others, prone to high erosion rates, low fertility levels, limited capital, limited facilities and infrastructure, and high rates of crop failure.

show abstract

Section: Pengertian Lahan Marginal (Marginal Land)unclassified

Menggali Potensi Pemanfaatan Lahan Marginal Menjadi Lahan Produktif Dalam Rangka Mempertahankan Ketersediaan Pangan Di Masa Mendatang

Ervianti,

Reniati,

Yoga

2024

SEPA J. SepAgr

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Kondisi lahan kering terlihat memiliki nilai lebih tinggi dibanding kondisi lahan basah pada umur tanaman 4 MST, 6 MST dan 8 MST. Tanaman padi memiliki kemampuan bertahan hidup terhadap cekaman kekeringan, sehingga mampu tumbuh baik dengan kondisi tanpa air secara berlebih seperti kondisi di lahan persawahan (Idwar et al, 2019). Bahkan menurut Hamu & Ete, (2020), tanaman padi gogo lokal memiliki kemampuan untuk tumbuh baik pada kondisi cekaman kekeringan.…”

Section: Tinggi Tanamanunclassified

Respon Agronomi Padi Gogo lokal Sulawesi Tenggara pada Berbagai Kondisi Lingkungan Tumbuh

Sanjaya,

Afa,

et al. 2023

agrovital

View full text Add to dashboard Cite

AbstrakPadi (Oryza sativa L.) merupakan komoditi utama dalam menyediakan sumber karbohidrat di Indonesia. Produktivitas budidaya tanaman padi selalu terkendala pada ketersediaan air, karena mayoritas padi dibudidayakan pada kondisi lahan basah irigasi, sehingga membutuhkan banyak pasokan air. Kondisi ini membuat budidaya padi hanya dapat dilakukan satu musim tanam per tahun sedangkan kebutuhan masyarakat terhadap beras terus meningkat, untuk itu perlu adanya pengujian tanaman padi gogo lokal yang dapat memenuhi kebutuhan musim tanam baik dalam kondisi lingkungan kering maupun lahan basah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon agronomi tanaman padi gogo lokal Sultra dilahan kering dan lahan basah serta adanya sumber genetik baru untuk pengembangan padi yang berproduksi tinggi pada berbagai lingkungan tumbuh. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan perlakuan Rancangan Petak Terpisah. Petakan Utama ialah Lahan Basah dan Lahan Kering. Anakan Petak ialah kultivar padi gogo lokal Sultra. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 ulangan. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam, jika F-Hitung menunjukan pengaruh nyata atau sangat nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan nyata antara perlakuan mandiri yang diuji dengan perlakuan lainnya pada variable pengamatan yang diukur dengan kultivar terbaik adalah pae wuna dan Indalibana. Kultivar Pae Wuna dan Indalibana adalah dua kultivar padi gogo lokal Sultra yang memiliki potensi untuk tumbuh baik dalam dua kondisi lahan yang berbeda, sehingga bisa dijadikan sebagai sumber genetik padi yang dapat dikembangkan dalam berbagai lingkungan tumbuh. Kata Kunci: Kultivar, Lahan Kering, Lahan Basah, Padi Gogo

show abstract

“…Rice is resistant to dry or rainy weather, resistant to pests, easy to grow (one rice stalk can produce eight rice stalks), and relatively quick (four months old). Almost every province in Indonesia has a rice harvesting area that caters to the needs of the population [1].…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Design and Analysis of The Strength of Rice Transport Vehicle Frames

Parenden

Cipto

2021

E3S Web Conf.

View full text Add to dashboard Cite

Merauke Regency is one of the largest rice producers in Papua Province with a total production of 344,192.32 tons in 2020, a harvested area of 61,584 ha and a rice productivity of 5.59 tons/ha. Agricultural development in Merauke Regency is supported by the availability of agricultural land and the modernization of agricultural equipment. The post-harvest process is the final phase that is key to success, so it must be handled properly to achieve maximum results once the post-harvest rice begins with the rice harvest. The rice harvest must be supported by a robust transport vehicle in wet and muddy fields. Vehicles with caterpillar drive wheels are compatible because the ground pressure is lower. The design of the rice transport vehicle selects the track wheel type as the drive wheel so that it can be used on wet and muddy surfaces. The vehicle chassis is designed for the transport of 1000-1500 kg of rice. The construction and analysis are simulated with Autodesk Inventor software; the Chasis model is analyzed for strength using the finite element method.

show abstract

Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Marginal Kering untuk Budidaya Padi Gogo di Riau

Cited by 3 publications

References 1 publication

Menggali Potensi Pemanfaatan Lahan Marginal Menjadi Lahan Produktif Dalam Rangka Mempertahankan Ketersediaan Pangan Di Masa Mendatang

Menggali Potensi Pemanfaatan Lahan Marginal Menjadi Lahan Produktif Dalam Rangka Mempertahankan Ketersediaan Pangan Di Masa Mendatang

Respon Agronomi Padi Gogo lokal Sulawesi Tenggara pada Berbagai Kondisi Lingkungan Tumbuh

Design and Analysis of The Strength of Rice Transport Vehicle Frames

Contact Info

Product

Resources

About