2021
DOI: 10.22219/physiohs.v3i1.17159
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Optimalisasi Latihan Relaksasi Otot Progresif Berpengaruh terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada Lansia pada Masa Pembatasan Sosial Bersekala Besar di Posyandu Lansia

Abstract: Kesehatan pada lanjut usia didasari oleh aspek fisik, sosial, ekonomi dan psikologis yang menyebabkan mudah tersinggung, kemunduran fisik terutama kondisi Kesehatan selama Pembatasan social berskala besar (PSBB) akibat  wabah Covid-19 akan berimbas pada Kesehatan seperti musculoskeletal, kardiovaskular, perasaan tidak berguna yang mentebabkan terjadinya kecemasan yang dapat diselesaiakan dengan metode terapi Latihan dengan relaksasi otot progresif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode relaksa… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Pada tahun 2000 jumlah Lansia sekitar 5,300,000 (7,4%) dari total polulasi, sedangkan pada tahun 2010 jumlah Lansia 24,000,000 (9,77%) dari total populasi, dan tahun 2020 diperkirakan jumlah Lansia mencapai 28,800,000 (11,34%) dari total populasi. Badan Pusat Statistik 2015 menjelaskan, ada tiga provinsi dengan persentase lansia terbesar yaitu pada Daerah Istimewa Yogyakarta (13,46%), Jawa Tengah (11,67%) dan Jawa Timur (11,46%) (Hikmah et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada tahun 2000 jumlah Lansia sekitar 5,300,000 (7,4%) dari total polulasi, sedangkan pada tahun 2010 jumlah Lansia 24,000,000 (9,77%) dari total populasi, dan tahun 2020 diperkirakan jumlah Lansia mencapai 28,800,000 (11,34%) dari total populasi. Badan Pusat Statistik 2015 menjelaskan, ada tiga provinsi dengan persentase lansia terbesar yaitu pada Daerah Istimewa Yogyakarta (13,46%), Jawa Tengah (11,67%) dan Jawa Timur (11,46%) (Hikmah et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Latihan PMR mampu menurunkan kecemasan akibat covid-19 karena berefek pada penurunan kortisol dan meningkatkan hormon endhorphin. PMR dapat menghentikan peningkatan saraf simpatis serta mempunyai efek menenangkan anggota tubuh, ringan serta merasa kehangatan yang menyebar keseluruh tubuh (Hikmah et al, 2021).…”
Section: Latihan Relaksasi Otot Progresifunclassified
“…Kecemasan (ansietas) dapat di kurangi dengan beberapa cara, antara lain terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Terapi farmakologi seperti obat anti cemas (anxiolytic) dapat menurunkan cemas tetapi memiliki efek ketergantungan, sedangkan terapi non farmakologi seperti psikoterapi, terapi tertawa, terapi kognitif, relaksasi dan salah satunya dengan relaksasi otot progresif (6,12,13). Cara mengurangi kecemasan pada lansia dapat menggunakan terapi non farmakologis, salah satunya dengan terapi relaksasi otot progresif yang terbukti dapat mengurangi tingkat kecemasan pada diri seseorang.…”
unclassified