2019
DOI: 10.31947/etnosia.v4i1.5039
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Online Social Movement: Adopsi Teknologi Informasi dalam Melakukan Gerakan Sosial di Indonesia

Abstract: This article aims to explain whether the social movements carried out on the internet are limitedto click activism or merely mere symbolic resistance, or even beyond that? The case of the social movement raised in this study is the Akademi Berbagi Movement based on the internet, especially social media. the movement that combines online and offline gives its own nuances in doing social movements. This study used a qualitative approach with the method of connected ethnography carried out for 5 months. From the … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
5
0
2

Year Published

2020
2020
2021
2021

Publication Types

Select...
6
2

Relationship

1
7

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(7 citation statements)
references
References 7 publications
(11 reference statements)
0
5
0
2
Order By: Relevance
“…Along with the development of technology, social movements are often found originating from the activities of digital groups or known as online social movements. The concept of Online Social Movement is a social movement carried out by adopting internet technology (Ismail et al, 2019). Fundraising, charity activities and the "ARMY Indonesia Peduli Bencana" campaign are part of the online social movement carried out by a digital fandom, namely BTS Army Indonesia.…”
Section: Bts Army Indonesia Peduli Bencana As An Online Social Movementmentioning
confidence: 99%
“…Along with the development of technology, social movements are often found originating from the activities of digital groups or known as online social movements. The concept of Online Social Movement is a social movement carried out by adopting internet technology (Ismail et al, 2019). Fundraising, charity activities and the "ARMY Indonesia Peduli Bencana" campaign are part of the online social movement carried out by a digital fandom, namely BTS Army Indonesia.…”
Section: Bts Army Indonesia Peduli Bencana As An Online Social Movementmentioning
confidence: 99%
“…Pada hakikatnya gerakan sosial melalui media sosial ini merupakan salah satu kebangkitan dari masyarakat sipil dengan melihat kembali pengguna media sosial di Indonesia merupakan pengguna terbesar ke-4 didunia. Gerakan sosial digital dapat menjadi suatu alternatif dalam mengikuti keterlibatan dalam gerakan sosial unruk dapat berkontribusi menyuarakan hak dan opininya (Ismail, Ahmad., 2019). Secara teoritis menurut Darmawan terdapat beberapa aspek yang akan menjadi suatu penentu dalam sebuah keberhasilan pada gerakan sosial (Kalabahu, 2018): a. Adanya pemimpin b. Adanya artikulasi ysng jelas perilah gagasannya yang merepresentasikan kepentingan bersama c. Adanya ekskalasi atau pertambahan konstituen d. Adanya sumber daya manusia maupun sumber daya finansial…”
Section: Gerakan Sosial Digitalunclassified
“…Oleh karena lingkungan "VUCA" memiliki karakteristik kecepatan, ketidakmenentuan, dan ketidakjelasan, maka banyak kelompok masyarakat yang menghadapinya dengan ketidaksiapan dan berdampak pada munculnya masalah-masalah "person in context" dengan habitat natural yang menjadi konteks dewasa ini tidak hanya habitat fisik tempat seseorang tinggal dan beraktivitas, melainkan meliputi pula habitat daring (online habitant)-nya (Hallett & Barber, 2014). Internet addiction, mobile phone dependency, cyber crime, parasocial relationship, adalah beberapa di antaranya, disamping perilaku kolektif lain yang bersifat tradisional namun diperkuat oleh dampak tak langsung dari dunia "VUCA" seperti online social movement (Ismail, Munsi, & Hans, 2019) dan digital discrimination (Weidmann, Baleato, Hunziker, Glatz, & Dimitropoulos, 2016). Munculnya problem psikologis dan perilaku di level kolektif (kelompok, organisasi, komunitas), yang terhubung dengan dunia "VUCA" memunculkan variasi masalah yang beragam dan sangat kontekstual, menuntut pendekatan asesmen yang memungkinkan untuk dilaksanakan di ruang natural tempat individu berada, efektif dalam waktu dan biaya, serta interpretasi yang lebih "in context" dibandingkan universal norm atau manualbased classification.…”
Section: Evaluasi Penggunaan Etnografi Sebagai Asesmen Komunitas: Conunclassified